Kamis, September 29, 2011

Pasokan Gas Transjakarta akan Ditambah Tahun Depan

JAKARTA, M86 - Meski selama ini telah menyandang predikat sebagai angkutan umum andalan Pemprov DKI Jakarta, namun dalam pelaksanaanya ternyata masih ditemui permasalahan yang kerap dihadapi Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta selaku pengelola bus Transjakarta.

Salah satunya kurangnya pasokan gas sebagai bahan bakar ratusan bus Transjakarta yang setiap hari melayani 10 koridor. Untuk mengatasi hal itu, rencananya mulai tahun depan Pertamina menjanjikan akan menambah pasokan gas melalui stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) daugther berupa mobil tangki gas dan bersifat mobile.

Nantinya, satu SPBG daugther ini akan membawa sekitar 6.000 liter setara premium (lsp) gas yang mampu melakukan 50 kali pengisian. Artinya, dengan empat SPBG mobile itu akan ada sekitar 24 ribu lps yang dapat melakukan 200 kali pengisian. Saat ini, terdapat lima SPBG yang telah beroperasi menyediakan pasokan gas untuk bus Transjakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, selama ini konversi bahan bakar angkutan umum dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) selalu terkendala pasokan gas yang disediakan distributor gas yakni Pertamina dan Perusahaan Gas Nasional (PGN). Sebelumnya, juga sempat terkendala harga gas yang mengalami fluktuasi sehingga menyulitkan pengelola bus Transjakarta untuk menyediakan jumlah BBG untuk keperluan 524 bus di 10 koridor.

"Sekarang harga BBG sudah tetap. Namun, kendala yang dihadapi saat ini pasokan gas yang sangat terbatas. Parahnya lagi, SPBG yang ada saat ini ternyata belum mencukupi kebutuhan gas untuk ratusan armada bus Transjakarta," ujar Fauzi Bowo, Kamis (29/9).

Kepala BLU Transjakarta, Muhammad Akbar menambahkan, ada dua masalah yang mempengaruhi pasokan gas bagi armada bus Transjakarta. Kedua masalah itu yakni, model bisnis berbeda antara PGN dengan Pertamina serta keterbatasan jumlah SPBG. “Model bisnis yang berbeda, seperti SPBG milik Pertamina ada biaya yang harus dibayar dan kuotanya tidak dibatasi. Sedangkan di PGN, SPBG miliknya dibatasi kuotanya dalam satu bulan. Kalau melebih kuota maka akan dikenakan biaya tambahan. Kemudian jumlah SPBG masih ada lima, kita minta Pertamina dan PGN segera merevitalisasi SPBG mereka,” kata Akbar.

Untuk mengatasi hal itu, diungkapkan Akbar, Pertamina akan menyediakan SPBG berskala kecil dan bersifat mobile bernama daughter station (DS) dengan menggunakan mobil tangki BBG dari stasiun induk. Pertamina menjanjikan akan menyediakan 4 dari enam DS pada Januari 2012 mendatang. “Untuk lokasinya mana saja, saat ini masih dibahas Pertamina. Kami berharap, lokasinya sangat mudah dijangkau oleh bus Transjakarta,” jelas Akbar.

Saat ini, lima SPBG yang beroperasi yakni di Jl Daan Mogot, Jl Pemuda, Kampungrambutan, Pancoran dan Pinangranti. Untuk SPBG Pinangranti dan Kampungrambutan membeli BBG dari PGN yang dibatasi kuota penjualannya. Sedangkan SPBG di Jl Pemuda, Pancoran, dan Jl Daan Mogot membeli dari Pertamina tanpa diberi kuota.

Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 2932 K/12/MEM/2010 tentang harga jual BBG yang digunakan untuk transportasi di Jakarta, harga jual BBG dipatok Rp 3.100 per LSP, baik di SPBG Pertamina, maupun yang dipasok PGN.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan layanan bus Transjakarta perlu mendapat perhatian khusus. Permasalahan itu antara lain, belum sterilnya jalur bus Transjakarta serta keterbatasan pasokan BBG.

Untuk mengatasi masalah itu, diungkapkan Pristono, pihaknya akan meningatkan peran satgas sterilisasi bus Transjakarta serta merencanakan peninggian separator jalur bus Transjakarta di tahun 2012.

Sedangkan untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan gas, pihaknya mempersiapkan SPBG Induk dan SPBG mobile serta melakukan penambahan armada bus secara berkelanjutan seperti di tahun ini yang menghadirkan sebanyak 44 bus gandeng yang akan beroperasi pada Desember mendatang. Sedangkan di tahun 2012, Dishub DKI Jakarta juga menganggarkan sebanyak 60 bus gandeng. (dya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails