Rabu, Desember 31, 2014

1 Januari, Harga Baru BBM Bersubsidi Baru Diberlakukan

JAKARTA, METRO86 - Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan pemerintah akan segera mengumumkan kebijakan baru terkait subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan ini akan diumumkan Rabu (31/12/2014) malam dan mulai berlaku 1 Januari 2015.

"Tadi kita sudah rapat dengan Menteri Keuangan, Menteri ESDM. Mudah-mudahan kebijakannya bisa diumumkan dan berlaku pada 1 Januari 2015," kata Sofyan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Sofyan masih enggan menyebutkan kebijakan apa yang akan ditempuh pemerintah. "Tunggu saja dulu," ujarnya.
Namun intinya, lanjut Sofyan, pemerintah akan menyesuaikan harga baru BBM di dalam negeri dengan perkembangan harga minyak dunia. Menurut dia, memang perlu ada penyesuaian agar ada rasa keadilan kepada masyarakat. Klik Lebih Lanjut

Kapolda Metro Jaya: Setiap 10 Menit 50 Detik Terjadi Kejahatan

JAKARTA, METRO86 - Setiap 10 menit 50 detik terdapat satu kasus tindak pidana atau kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya pada tahun 2014. Waktu terjadinya tindak pidana ini mengalami penurunan selama 37 detik jika dibandingkan dengan tahun 2013.

"Crime clock mengalami perlambatan selama 37 detik. Dari 10 menit 13 detik pada tahun 2013, menjadi 10 menit 50 detik pada tahun 2014. Artinya, pada tahun 2014 setiap 10 menit 50 detik terdapat satu kasus tindak pidana atau kejahatan," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono,di Mapolda Metro Jaya.

Dikatakan, penghitungan waktu itu mengacu kepada 48.503 kasus tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya pada tahun 2014. Jadi 365 hari dikali 60 menit dikali 60 detik, kemudian dibagi 48.503 kasus tindak pidana.

"Kendati demikian, tidak berarti setiap 10 menit 50 detik terjadi Curas atau Curanmor, bisa penipuan, penggelapan, dan lainnya," ungkapnya.

Ia menyampaikan, dari 11 kasus menonjol, ada dua kasus mengalami peningkatan dalam pengungkapan, yakni perjudian dan pemerkosaan. Perjudian pada tahun 2013, berjumlah 580 kasus, sedangkan 2014 menjadi 1.110 kasus. Sedangkan, pemerkosaan tahun 2013 tercatat 57 kasus dan tahun 2014 menjadi 63 kasus.

"Perjudian memang menjadi prioritas. Saya perintahkan semua Polres dan Polsek untuk mengungkap judi. Selama tiga kali tidak ada hasil, saya evaluasi. Saya katakan, kalau tidak bisa (mengungkap) masih banyak yang mau menjadi kapolsek. Hasilnya, Alhamdulillah mengalami peningkatan," tegasnya.

Sementara itu, lanjutnya, terjadi penurunan pada kasus pencurian dengan kekerasan. Pada tahun 2013 terjadi 1.004 kasus, sedangkan pada tahun 2014 menjadi 904 kasus. Turun 100 kasus atau 9,96 persen.

"Pencurian dengan pemberatan pada tahun 2013 terjadi 5.101 kasus dan pada tahun 2014 tercatat 3.513. Turun sebanyak 1.588 kasus atau 31,13 persen," sebutnya.

Sementara itu, kasus penganiayaan berat pada tahun 2013 tercatat 2.234 kasus, sedangkan pada tahun 2014 menurun 372 kasus menjadi 1.862 kasus atau turun 16,65 persen. "Kasus pembunuhan di tahun 2013 ada 74 kasus, pada tahun 2014 tercatat sebanyak 68 kasus. Turun enam kasus atau 8,10 persen," katanya.

Unggung menuturkan, untuk pencurian kendaraan bermotor terjadi 5.266 kasus pada tahun 2013, sedangkan di tahun 2014 ada 3.877 kasus. Turun sebanyak 1.389 kasus atau turun 26,46 persen.

"Kasus kebakaran di tahun 2013 ada 800 kasus, 2014 ada 708 kasus. Mengalami penurunan sebanyak 92 kasus atau turun 11.50 persen," paparnya.

Kasus pemerasan terjadi 480 kasus di tahun 2013. Sedangkan, pada tahun 2014 ada 433 kasus. Turun 47 kasus atau turun 9,79 persen.

"Kasus narkotika pada tahun 2013 terjadi 4.973 kasus, sedangkan tahun 2014 ada 4.933 kasus. Turun 40 kasus atau turun 0,80 persen. Sedangkan, kasus kenakalan remaja tercatat sama dengan tahun 2013 sebanyak 10 kasus," sebutnya.

Unggung menyimpulkan, total tindak kejahatan 11 kasus menonjol pada tahun 2014 berjumlah 17.471 kasus. Turun 3.108 kasus atau turun sebesar 15,10 persen dari 20.579 kasus di tahun 2013.

"Sementara itu, untuk penyelesaian 11 kasus menonjol mengalami peningkatan dari 72 persen pada tahun 2013, menjadi 76 persen di tahun 2014," paparnya.

Unggung mengungkapkan, catatan di atas akan dijadikan bahan evaluasi buat Polda Metro Jaya untuk meningkatkan kinerja ke depan. "Ini menjadi bahan masukan untuk evaluasi dan acuan kami untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun mendatang," tandasnya. (del)

sumber: http://www.koranmetro.com/read/2014/12/30/1/11518/1/Irjen.Pol.Unggung.Cahyono.Setiap.10.Menit.50.Detik.Terjadi.Kejahatan

Selasa, Oktober 04, 2011

Dinas Dukcapil DKI Pesimis Target e-KTP Terpenuhi

JAKARTA, M86 - Akhirnya target 100 hari untuk menyelesaikan data kependudukan guna pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) yang diberikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak bisa terpenuhi. Hal itu dibenarkan Kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, mengaku hingga kini, petugas di lapangan, masih saja menemui kendala terutama terkait peralatan pembuatan KTP elektronik di sejumlah kantor kelurahan serta permasalahn lainnya. Karenanya, Dinas Dukcapil DKI Jakarta pun pesimis.

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Purba Hutapea mengatakan, hingga saat ini, masih ada sejumlah kantor kelurahan di Jakarta yang belum menerima peralatan perekan e -KTP secara lengkap, sehingga mengganggu proses pelayanan maupun stabilitas jaringan. "Ada beberapa kelurahan yang hanya memiliki beberapa alat perekam e-KTP. Ini jelas memperlambat target pencapaian 100 hari," ujar Purba, seperti dilansir (4/10).

Dijelaskannya, kerusakan peralatan itu sangat mengganggu target yang telah direncanakan, terutama pada kelurahan yang memiliki penduduk di atas 30 ribu jiwa. "Alat yang kurang, serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam proses perekaman pendataan e-KTP menjadi salah satu penyebab kami pesimis akan target tersebut," kata Purba.

Selain itu, sambungnya, alat pemindai yang saat ini berada di kantor kelurahan juga banyak dalam keadaan rusak. Hal ini tentu saja menjadi masalah baru. Sebab, untuk satu kelurahan saja misalnya, petugas harus menyelesaikan 100 sampai 150 undangan dengan catatan warga yang diundang datang semua.

"Bila penduduknya 30 ribu jiwa, maka mereka mendapatkan 150 undangan per hari dan baru selesai selama 200 hari. Namun, jika penduduknya berjumlah 60 ribu jiwa seperti di Semperbarat, Kalibaru, dan Lagoa bisa diselesaikan dalam waktu 400 hari," ucap Purba.

Menurut Purba, hingga 1 Oktober, warga Jakarta yang sudah mengikuti perekaman data e-KTP mencapai 667.036 pemohon. Rinciannya, Jakarta Utara sebanyak 59.119 orang, Jakarta Barat 201.723, Jakarta Pusat 109.164, Jakarta Timur 136.118, Jakarta Selatan 156.388, dan Kepulauan Seribu 4.524. (cok)

Hari Ini, Jakarta Berawan dan Hujan Ringan

JAKARTA, M86 - Langit berawan dan hujan berintensitas ringan masih akan menemani hari-hari warga Jakarta dan sekitarnya selama masa peralihan dari kemarau menuju musim hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi awan akan menutupi langit Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan bekasi pada Selasa, (4/10).

Hujan dengan intensitas ringan berpotensi turun selepas siang di wilayah Jakarta utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Depok, Tangerang dan Bogor. Hujan di sejumlah wilayah ini diprediksi berlanjut hingga malam.

Khusus untuk Jakarta Selatan, hujan berintensitas ringan hingga sedang diprediksi terus berlangsung dalam tiga hari ini. "Potensi hujan ringan - sedang di Jakarta bagian Selatan pada sore - malam hari," demikian tertulis dalam situs resmi BMKG, www.bmkg.go.id.

Prediksi serupa juga dikeluarkan BMKG untuk wilayah Depok dan Bogor. Sementara hujan di wilayah Tangerang dan Bekasi diprediksi berintensitas ringan.

Hujan ringan berintensitas antara 0,1-5,0 milimeter per jam. Sedangkan hujan sedang berintensitas antara 5,0-10,0 milimeter per jam.

Hari ini, BMKG mempredikasi suhu udara berkisar antara 24 hingga 34 derajat celcius dengan kelembaban antara 57 sampai 93 persen. (cok)

Kamis, September 29, 2011

Pasokan Gas Transjakarta akan Ditambah Tahun Depan

JAKARTA, M86 - Meski selama ini telah menyandang predikat sebagai angkutan umum andalan Pemprov DKI Jakarta, namun dalam pelaksanaanya ternyata masih ditemui permasalahan yang kerap dihadapi Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta selaku pengelola bus Transjakarta.

Salah satunya kurangnya pasokan gas sebagai bahan bakar ratusan bus Transjakarta yang setiap hari melayani 10 koridor. Untuk mengatasi hal itu, rencananya mulai tahun depan Pertamina menjanjikan akan menambah pasokan gas melalui stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) daugther berupa mobil tangki gas dan bersifat mobile.

Nantinya, satu SPBG daugther ini akan membawa sekitar 6.000 liter setara premium (lsp) gas yang mampu melakukan 50 kali pengisian. Artinya, dengan empat SPBG mobile itu akan ada sekitar 24 ribu lps yang dapat melakukan 200 kali pengisian. Saat ini, terdapat lima SPBG yang telah beroperasi menyediakan pasokan gas untuk bus Transjakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, selama ini konversi bahan bakar angkutan umum dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) selalu terkendala pasokan gas yang disediakan distributor gas yakni Pertamina dan Perusahaan Gas Nasional (PGN). Sebelumnya, juga sempat terkendala harga gas yang mengalami fluktuasi sehingga menyulitkan pengelola bus Transjakarta untuk menyediakan jumlah BBG untuk keperluan 524 bus di 10 koridor.

"Sekarang harga BBG sudah tetap. Namun, kendala yang dihadapi saat ini pasokan gas yang sangat terbatas. Parahnya lagi, SPBG yang ada saat ini ternyata belum mencukupi kebutuhan gas untuk ratusan armada bus Transjakarta," ujar Fauzi Bowo, Kamis (29/9).

Kepala BLU Transjakarta, Muhammad Akbar menambahkan, ada dua masalah yang mempengaruhi pasokan gas bagi armada bus Transjakarta. Kedua masalah itu yakni, model bisnis berbeda antara PGN dengan Pertamina serta keterbatasan jumlah SPBG. “Model bisnis yang berbeda, seperti SPBG milik Pertamina ada biaya yang harus dibayar dan kuotanya tidak dibatasi. Sedangkan di PGN, SPBG miliknya dibatasi kuotanya dalam satu bulan. Kalau melebih kuota maka akan dikenakan biaya tambahan. Kemudian jumlah SPBG masih ada lima, kita minta Pertamina dan PGN segera merevitalisasi SPBG mereka,” kata Akbar.

Untuk mengatasi hal itu, diungkapkan Akbar, Pertamina akan menyediakan SPBG berskala kecil dan bersifat mobile bernama daughter station (DS) dengan menggunakan mobil tangki BBG dari stasiun induk. Pertamina menjanjikan akan menyediakan 4 dari enam DS pada Januari 2012 mendatang. “Untuk lokasinya mana saja, saat ini masih dibahas Pertamina. Kami berharap, lokasinya sangat mudah dijangkau oleh bus Transjakarta,” jelas Akbar.

Saat ini, lima SPBG yang beroperasi yakni di Jl Daan Mogot, Jl Pemuda, Kampungrambutan, Pancoran dan Pinangranti. Untuk SPBG Pinangranti dan Kampungrambutan membeli BBG dari PGN yang dibatasi kuota penjualannya. Sedangkan SPBG di Jl Pemuda, Pancoran, dan Jl Daan Mogot membeli dari Pertamina tanpa diberi kuota.

Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 2932 K/12/MEM/2010 tentang harga jual BBG yang digunakan untuk transportasi di Jakarta, harga jual BBG dipatok Rp 3.100 per LSP, baik di SPBG Pertamina, maupun yang dipasok PGN.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan layanan bus Transjakarta perlu mendapat perhatian khusus. Permasalahan itu antara lain, belum sterilnya jalur bus Transjakarta serta keterbatasan pasokan BBG.

Untuk mengatasi masalah itu, diungkapkan Pristono, pihaknya akan meningatkan peran satgas sterilisasi bus Transjakarta serta merencanakan peninggian separator jalur bus Transjakarta di tahun 2012.

Sedangkan untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan gas, pihaknya mempersiapkan SPBG Induk dan SPBG mobile serta melakukan penambahan armada bus secara berkelanjutan seperti di tahun ini yang menghadirkan sebanyak 44 bus gandeng yang akan beroperasi pada Desember mendatang. Sedangkan di tahun 2012, Dishub DKI Jakarta juga menganggarkan sebanyak 60 bus gandeng. (dya)

Sabtu, September 03, 2011

Jakarta Masih Lengang

JAKARTA, M86 - Hingga hari kempat setelah Idul Fitri (H+4) pada Sabtu (3/9) pagi, jalan-jalan di ibu kota Jakarta baik tol maupun non tol masih lengang dan lancar. Jarak tempuh dari rumah ke kantor menjadi begitu dekat. Pasalnya, mulai hari ini ada sejumlah kantor yang sudah memulai aktivitas kerja.

Jarak tempuh dari kawasan Bintaro hingga kawasan Semanggi, misalnya, melalui jalan arteri Joglo hingga Pos Pengumben hanya ditempuh 35 menit.

Begitupun jalan tol Ciawi-Jakarta. Siprianus Edi Hardum yang tinggal di kawasan Cimanggis, Bogor, tidak butuh waktu terlalu lama untuk tiba di kantornya di Kawasan Semanggi. Dia hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai ke kantornya. Padahal sehari-hari, dia butuh waktu dua jam untuk sampai ke kantor.

Mansur Barus yang sehari-hari harus menempuh Pondok Gede-Semanggi paling cepat satu jam, pada pagi ini jarak itu ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. "Lengang sekali, kalau bisa sih Jakarta setiap hari seperti ini," ucapnya.

Bagitu juga yang dialami Rusto, warga Bekasi yang setiap hari menempuh Jalan Raya Bekasi dikenal dengan kemacetannya menuju kawasan Jakarta Barat hanya 30 menit. "Ya, jalanan masih lengang, biasanya ke Duri Kepa, Jakarta Barat bisa dua jam, tapi ini hanya 30 menit," katanya.

Begitu juga dengan jalur kereta api masih sepi. Menurut, penumpang Kereta Api Bogor-Jakarta, Heri S Soba, jalur kereta api juga masih lengang dan sepi. "Enak banget jalanan hari ini," ujarnya. (cok)
Related Posts with Thumbnails