Senin, Juli 25, 2011

1.500 Anak Kampanyekan Bahaya Rokok

JAKARTA, M86 - Sebanyak 1.500 anak merayakan Hari Anak Nasional (HAN) yang berlangsung di Taman Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat, Minggu (24/7) kemarin. Yang menarik, dalam peringatan HAN kali ini, ribuan anak yang hadir kembali mengingatkan bahaya merokok. Terlebih selama ini, anak-anak kerap menjadi korban bahaya asap rokok yang ironisnya, fakta ini justru kurang mendapat perhatian dari para orangtua mereka yang merupakan perokok aktif.

“Sebaiknya, orangtua tidak merokok di dalam rumah, karena hal tersebut membuat kami terbatuk-batuk,” ujar lima orang anak saat membacakan sajaknya dalam peringatan HAN tersebut, Minggu (24/7). Pada kesempatan itu, tak lupa, para anak kembali meminta kepada orangtua mereka untuk tidak merokok karena bahaya asap rokok yang dapat merusak generasi bangsa.

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan mengatakan, keikutsertaan anak-anak dalam kampanye bahaya merokok dinilai cukup efektif. Sebab, orangtua yang merupakan perokok, biasanya akan berhenti merokok jika si anak secara langsung menegur untuk tidak merokok. “Kami ajak anak-anak dalam kampanye ini, karena anak-anak paling sering menjadi korban bahaya rokok di mana pelakunya adalah orang tua mereka sendiri. Dan faktanya, anak adalah salah satu alasan terbesar orang tua berhenti merokok," kata Azas Tigor.

Berdasarkan penelitian di banyak negara, dikatakan Azas didapat sebuah fakta menarik tentang kota dan anak. Bahwa anak, seperti halnya orang dewasa dapat diajak kerjasama dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berhubungan dengan lingkungan kota. Anak-anak dapat diajak konsultasi, karena mereka mempunyai persepsi, pandangan, dan pengalaman mengenai lingkungan tempat tinggal mereka.

"Dari mereka pemerintah dan pemangku kepentingan di bidang anak dapat menemukan kebutuhan atau aspirasi mereka untuk mempercepat implementasi konvensi hak anak dan komitmen negara lainnya di bidang anak," imbuhnya.

Secara khusus, saat ini Jakarta telah memulai dengan menjadikan kota yang layak bagi anak. Salah satunya, menjadikan Jakarta bebas asap rokok, dengan dikeluarkannya Pergub No 88 Tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok. Upaya ini, diungkapkan Azas merupakan, implementasi dari penghormatan hak anak agar hidup di lingkungan yang bebas polusi.

Peringatan Hari Anak kali ini, merupakan peringatan yang kelima dan secara khusus mengambil tema `Jakarta Kotaku, Harus Bebas Asap Rokok`. Namun sejak tiga tahun terakhir, kegiatan ini memang fokus mengkampanyekan bahaya rokok. Acara ini diikuti oleh 1.500 anak yang berasal dari 35 kampung di Jakarta. Ribuan anak ini diajak untuk menggugah para orang tua dan orang dewasa agar sadar akan bahaya rokok.

Tak hanya berkampanye tentang bahaya rokok, anak-anak ini juga diberikan kesempatan untuk mengekspresikan hobi mereka mulai dari mewarnai, melukis layang-layang, bernyanyi dan bermain drama yang mengedepankan pesan bahaya merokok.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, Pergub No 88 Tahun 2010 dibuat untuk mengurangi polusi di Jakarta. Sebab merokok merupakan suatu kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup sehat. "Ini tidak akan mungkin dilakukan oleh pemda sendiri, tapi juga perlu dukungan dari masyarakat. Saat ini selain Fakta juga telah banyak LSM yang memberi dukungan, seperti YLKI dan WITT," kata Fauzi.

Dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye larangan merokok, diharapkan dapat menggugah para orang tua. "Kita memberikan informasi ini sedini mungkin kepada anak-anak, agar mereka juga tidak terjerumus dan diharapkan orang tua mau mendengar imbauan yang telah disampaikan," tandasnya. (red/*bjc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails