Kamis, April 28, 2011

Tiga Posko Terpadu Dibangun di Joharbaru

JAKARTA, M86 - Upaya untuk meredam aksi tawuran antar warga yang kerap terjadi di wilayah Joharbaru, Jakarta Pusat terus dilakukan. Salah satunya dengan membangun tiga posko terpadu di lokasi yang dianggap rawan tawuran. Ketiga posko itu dibangun di Jalan T yang merupakan wilayah perbatasan antara Kelurahan Kampungrawa dan Kelurahan Joharbaru, lalu di Jalan Baladewa dan Jalan Tanah Tinggi yang masuk wilayah Kelurahan Tanahtinggi.

Camat Joharbaru, Suyanto Budiroso, mengatakan, ketiga posko terpadu itu nantinya akan dipergunakan sebagai pos jaga yang melibatkan unsur kelurahan, banpol, tokoh masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mencegah agar tawuran tidak kembali terjadi. “Setiap hari ada yang bertugas siskamling di ketiga posko itu. Nantinya, jika ada indikasi akan terjadi tawuran bisa dilakukan pencegahan dini,” ujar Suyanto. Sayangnya, ia tidak menyebutkan berapa banyak jumlah orang yang bertugas melakukan siskamling.

Selain pembangunan posko, lanjutnya, upaya persuasif lain juga tetap dilakukan. Di antaranya, melakukan pendekatan sosial keagamaan hingga memberikan sejumlah pelatihan kepada warga.

Menurutnya, tawuran yang kerap terjadi di Joharbaru sudah menjadi permasalahan bersama dan harus ditangani oleh seluruh pihak tanpa terkecuali.

Oleh karenanya, Suyanto berharap, ada kepedulian dari pihak akademisi untuk ikut berkecimpung membantu mengurai permasalahan yang kerap terjadi di wilayahnya. "Contohnya, memberikan konsultasi psikologis terutama bagi para pemuda yang ada diwilayah ini agar tidak mengulangi lagi aksi tawuran," kata Suyanto.

Soal adanya isu aksi tawuran sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian sejumlah oknum yang diduga adalah pengedar narkoba agar bebas bertransaksi, menurut Suyanto, kemungkinan hal itu bisa saja terjadi. Karena, sambungnya, memang sudah ada beberapa laporan dari warga yang mengatakan hal tersebut.

"Kalau dilihat dari kondisinya, mereka yang terlibat tawuran banyak yang tidak mempunyai pekerjaan. Tapi anehnya, pada saat tawuran terjadi banyak yang menggunakan kembang api sebagai senjata tawuran, dari mana dana mereka," tutur Suyanto.

Ditegaskannya, jika aparat penegak hukum memang menemukan bukti terkait hal itu, pihaknya pun mendukung agar pelakunya dijatuhkan hukuman berat. Suyanto pun mengimbau kepada para warga, terutama kaum muda agar tidak mudah terpancing dengan provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. (red/*bjc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails