JAKARTA, M86 - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) menjadi sosok yang paling dipergunjingkan di berbagai situs jejaring sosial. Apalagi menyusul komentarnya yang asal saat wartawan menanyakan tentang baliho besar dengan gambar dirinya yang dipasang di gedung DPRD DKI Jakarta. “Bodo amat, gue kan gubernurnya. Kalau lo gubernurnya, pasang foto lo di sono,” cetusnya dengan nada kesal.
Bahkan ironisnya, ketika wartawan kembali bertanya, berarti nggak masalah dong pak? Maksudnya meminta penegasan bahwa foto gubernur boleh dipajang besar-besar di gedung DPRD.
Di luar dugaan, Foke mengiyakannya, bahkan ia menyatakan bahwa Jakarta adalah wilayah “miliknya”, “Ya iyalah,, emang yang punya ibukota siapa?” jawabnya singkat.
Tak puas sampai di situ, wartawan kembali bertanya, “Kalau ada tudingan-tudingan kampanye gimana pak?”
Kali ini wartawan sudah bisa menebak jawabannya, ia pasti tidak akan peduli dengan banyaknya tudingan seperti tiu. “Bodo amat, kalau Gus Dur bilang EGP, emang gue pikirin,” kata dia sambil berlalu.
Sementara itu di kalangan wartawan, pria yang akrab disapa Foke ini terkenal sensitif, apalagi kalau menyangkut program kinerjanya sepert ditanya soal banjir dan macet. Berdasarkan telisik di sejumlah pemberitaan banyak pernyataan Foke yang tak patut sebagai seorang pimpinan daerah apalagi ia dipilih berdasarkan pemilihan langsung.
Bahkan, ia tak puas memimpin untuk satu periode mengikuti jejak pendahulunya. Ia juga dikabarkan kembali mencalonka diri menuju Pilkada 2012 nanti. Untuk itu, Foke pun mulai berjibaku membentuk opini pencintraan mulai dari pelayanan malam, KTP mobile, Berkantor di Kelurahan. Namun upaya itu sia-sia saja setelah tim KPK memberikan rapor merah terhadap pelayanan publik di DKI Jakarta masih bobrok.
Adapun pernyataan Foke yang dinilai tak layak sebagai seorang pimpinan daerah misalnya saja, saat ia dimintai tanggapanya atas kritik yang dilancarkan sejumlah pihak di 3 tahun masa kepemimpinannya.
"Ngurusin Jakarta itu bukan kayak bikin kerak telor, gak bisa instan. Ada tahap-tahapannya, dan sekarang kita sedang melakukan itu," kata Foke dengan nada tinggi di Balaikota, Jakarta Pusat, 8 Oktober lalu.
Tidak hanya itu, saat ditanya soal prediksi Walhi bahwa Jakarta akan ambrol 20 tahun mendatang karena permukaan laut yang terus naik, nada bicara Foke tak kalah tingginya.
"Bagus, buru-buru lu pindah dari Jakarta, gue girang juga," kata Foke kepada wartawan, usai apel peringatan 65 tahun Rapat Raksasa Ikada di Monas, Jakarta, 20 September lalu.
Foke pun kerap berkilah, kalau banjir yang terjadi di ibukota hanyalah genangan air belaka. Dalam suatu kesempatan, Foke pernah menjelaskan perbedaan kalau genangan dan banjir itu berbeda. Tidak seperti banjir, jelasnya, genangan bisa surut dalam waktu singkat.
Foke pun tidak membantah jika di Jakarta akan banyak terjadi genangan air memasuki musim penghujan. "Ini musim hujan. Dari bayi sampai nenek-nenek juga tahu kalau bakal banyak yang masih tergenang," ujarnya dengan nada kurang simpatik November 2009 lalu.
Dalam beberapa kesempatan wawancara, Foke juga paling bereaksi jika penjelasannya dipotong oleh pertanyaan wartawan. "Entar dulu, gue belum selesai ngomong. Gubernurnya ane bukan ente," celetuk anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu dengan ketus.(jek/*berbagai sumber)
Selasa, April 19, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar