Sabtu, November 27, 2010

Kawasan Kebon Pisang Bakal Jadi Hutan Kota

JAKARTA, MP - Upaya penambahan ruang terbuka hijau (RTH) terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Kali ini, kawasan Kampung Kebon Pisang, Pejagalan, Penjaringan atau tepatnya yang berada di sisi jalan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta, bakal dijadikan taman hutan kota. Dengan total luas 13,6 hektar, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta bakal menjadikan taman hutan kota seluas 4,4 hektar di kawasan itu.

Untuk tahap awal, nantinya di atas lahan itu akan ditanam sebanyak 700 pohon besar yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus menjadi tempat berkembangnya satwa burung. Ditargetkan, akhir Desember nanti, taman hutan kota ini telah rampung dan dapat dinikmati masyarakat.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Chatarina Suryowati menjelaskan, saat ini pihaknya telah memaparkan masterplan penataan areal seluas 13,6 hektar itu kepada Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Dari total luas areal itu, pihaknya akan terlebih dahulu menata areal seluas 4,4 hektar.

Adapun secara keseluruhan, lahan Kampung Kebon Pisang terdiri dari empat kepemilikan yakni, Pemprov DKI Jakarta seluas 4,4 hektar, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) seluas 9.578 meter persegi, PT Jawa Barat Indah (JBI) seluas 4,2 hektar dan lahan yang masih dimiliki masyarakat perorangan seluas 1,1 hektar.
“Tahun ini, kami menata 4,4 hektar lahan di Kebon Pisang untuk dijadikan taman hutan kota. Sedangkan untuk lahan milik PT Jakpro, sudah disetujui untuk dibangun sebagai taman hutan kota. Saat ini kita sedang bernegosiasi dengan PT JBI agar mau menjual lahannya,” ujar Chatarina di Balaikota.

Sementara untuk lahan masyarakat milik perorangan, tahun ini juga akan dilakukan pembebasan lahan. Sehingga, pada tahun 2012, ketiga bagian lahan tersebut bisa dijadikan taman hutan kota. Untuk penataan lahan seluas 4,4 hektar serta pembebasan lahan milik masyarakat perorangan, diungkapkan Chatarina, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar yang diambil dari APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2010.

Nantinya, dijelaskan Chatarina, konsep dasar penataan dan pembangunan taman hutan kota akan didominasi dengan pohon-pohon besar hingga menyerupai hutan. Selain itu, juga akan dibangun ruang untuk aktifitas masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk tempat rekreasi, jalur jogging, jalur sepeda, pendestrian serta tempat pemancingan.

Tahun ini, sambungnya, pembangunan tahap pertama akan dilakukan penanaman 700 pohon besar, pendestrian serta lahan parkir. Di tahun 2011 atau tahap kedua, akan dikerjakan pembangunan menara pengaman, kantor pengelola, penyediaan petugas keamanan dan patroli serta dilanjutkan dengan penanaman sebanyak 2.300 pohon. Dengan begitu, di tahun 2012 diharapkan sudah tertanam sebanyak 3.000 pohon di lahan tersebut. Nantinya akan terdapat 13 jenis pohon seperti, jenis trembesi, kenari, tanjung, flamboyan dan lain sebagainya.

“Saya optimis tahap pertama bisa diselesaikan akhir tahun ini, dan sisanya tahun depan dapat rampung. Karena kita sudah punya masterplan, jadi tidak terlalu berat. Lagipula sebagian besar dari lahan itu merupakan lahan air, yang akan kita buat sebagai tempat rekreasi pemancingan,” jelas Chatarina.

Dirinya mengakui, hingga kini, masih terdapat gubuk-gubuk liar yang berdiri di atas lahan tersebut. Untuk itu, pihaknya pun kini tengah berkoordinasi dengan Walikota Jakarta Utara untuk melakukan sosialisasi agar warga mau pindah dan menyetujui pembangunan RTH. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails