Jumat, Juni 10, 2011

SBY Minta Warga yang Mapan Belanja di PRJ 2011

JAKARTA, M86 - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka secara resmi Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011 di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/6), malam, dengan menekan tombol sirine di atas panggung utama. Seiring itu, terlihat pesta kembang api spektakuler di kawasan arena PRJ Kemayoran menandakan hajatan tahunan yang bertepatan dengan agenda rutin memperingati HUT DKI ke-484.

Ia mengatakan, kegiatan tahunan ini memiliki progres yang amat baik dalam memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah maupun nasional. Selain menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak, bagi pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga perusahaan besar, PRJ merupakan arena promosi produk-produk dan tempat transaksi yang sangat menarik.
Apalagi mengingat, kegiatan ini digelar sebagai rangkaian kegiatan untuk merayakan HUT DKI ke-484 tahun dan sekaligus ke-44 PRJ digelar. "Semoga dua kegiatan utama ini membawa kebaikan dan menyemarakkan kota jakarta dan menyejahterakan warga kita," kata Susilo.

Lebih lanjut diungkapkannya, berdasarkan catatan kegiatan PRJ terus mengalami peningkatan setiap tahunnya sebut saja pada tahun 2005, jumlah pengunjung mencapai 1,5 juta, namun dalam waktu lima tahun jumlahnya meningkat tajam mencapai 3,5 juta pada tahun 2010. Begitu juga partisipasi jumlah pameran, pada tahun 2005 ada 1.721 stand usaha, pada 2010 ada 2.850 stand. Juga omzet penjualan meningkat dari 2005 hanya Rp 477 miliar, menjadi Rp 3,1 triliun di 2010.

"Saya mengimbau kepada warga Jakarta dan pengunjung pameran PRJ yang memiliki kemampuan finansial mapan tidak ada salahnya untuk berbelanja di PRJ. Karena dengan berbelanja di sini, maka ekonomi akan bergerak, pajak yang diterima negara makin tinggi sehingga penerimaan negara makin besar untuk membiayai pembangunan yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat," pintanya.

Tentu saja dengan begitu pergerakan perekonomian juga berimbas pada peningkatan dunia usaha di ibukota. Tahun-tahun terakhir ini, Indonesia, khususnya Jakarta memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian. Imbauan ini, lanjutnya, bukan berarti mengajak masyarakat hidup konsumtif, melainkan berbelanja sesuai dengan kemampuan keuangannya. “Ajakan ini tentunya disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Karena dengan peningkatan penerimaan pajak tersebut maka terciptalah pembangunan berkelanjutan,” paparnya.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan PRJ merupakan trade mark kota Jakarta yang diadakan untuk merayakan HUT DKI setiap tahunnya. Penyelenggaraan PRJ setiap tahunnya memberikan dampak positif bagi perekonomian Daerah maupun Nasional.

Di samping manfaat fiskal/perpajakan, manfaat lain, bagi kalangan bisnis mulai dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga perusahaan besar. “ PRJ merupakan arena promosi produk-produk dan tempat transaksi yang sangat menarik. Jadi harus dimanfaat sebaik-baiknya,” jelasnya.

Selain daripada itu, sambung pria yang akrab disapa bang Foke ini, PRJ setiap tahunnya juga membuka kesempatan kerja dan berusaha yang jumlahnya cukup besar, mulai dari pedagang kaki lima, pemandu/penjaga stand, para petugas pendukung dan lain sebagainya. “Momen ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan,”kata Foke.

Ia menjelaskan, kegiatan PRJ sangat membantu pertumbuhan perekonomian Jakarta yang semakin membaik dari tahun ke tahun. Terlihat pada tahun 2010 ekonomi Jakarta tumbuh dan berkembang 6,51 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2008 dan 2009 yang tumbuh masing-masing 6,23 persen dan 5,02 persen.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi masyarakat yang tinggi yakni sekitar 57 persen, investasi masyarakat 35 persen dan belanja pemerintah sekitar 8 persen. Belanja pemerintah yang menonjol antara lain yaitu pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT) saat masih berkelanjutan, Pembangunan jalan layang non tol Antasari – Blok M dan Kp. Melayu – Tanah Abang, Pembangunan jalan tol- Penyelesaian pembangunan busway koridor IX dan X.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung oleh situasi politik yang stabil dan keamanan yang mantap terkendali.

“Suasana kondusif tersebut sekaligus juga mencerminkan iklim investasi yang semakin baik. Pada saat ini penerbitan Surat Izin Penanaman Modal untuk memulai usaha PMA maupun PMDN di Jakarta. Alhamdulillah dapat diselesaikan Badan Penanaman Modal Daerah dalam tiga hari,” katanya.

Sementara itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta tahun 2010 mencapai Rp 862,15 Triliun, yang disumbang oleh sektor tersier (jasa) 71,27 persen, sektor sekunder 28,20 persen dan sektor primer 0,53 persen.

Sedangkan PDRB per kapita telah mencapai sedikit di bawah Rp 90 juta atau lebih dari 9 ribu dolar Amerika per kapita per tahun. Angka kemiskinan setiap tahun juga telah dapat ditekan. Tahun 2010 penduduk miskin di Jakarta hanya sebesar 3,48 persen, lebih rendah jika dibandingkan tahun 2008 maupun 2009 yang masing-masing mencapai 4,29 persen dan 3,62 persen.
Pertumbuhan yang positif ini berlanjut pada Triwulan I tahun 2011.

Pada triwulan tersebut ekonomi Jakarta tumbuh 6,7 persen dan investasi tumbuh 13,15 persen. Sementara itu, inflasi dapat dikendalikan pada posisi 0,68 persen per Maret 2011 atau 0,90 persen per Mei 2011. “Dengan kerja keras seluruh pemangku kepentingan, kami optimis ekonomi Jakarta tahun 2011 akan dapat tumbuh mendekati 7 persen dengan inflasi sekitar 6,5 persen,” ujarnya.

Dalam acara itu juga tampak Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, Ketua MPR RI Taufik Kiemas, Menteri Agama Suryadharma Ali, Kapolri Jend Timur Pradopo, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta jajaran Kabinet Indonesia Bersatu dan para dubes negara-negara sahabat.

Sedangkan jajaran Pemprov DKI tampak hadir diantaranya Sekretaris Daerah, Fadjar Panjaitan, Kepala Bapeda Sarwo Handayani, Kepala BPKD Sukri Bey, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Ratiyono, Kadisdukcapil Purba Hutappea, Kadis Damkar dan PB Paimin Napitupulu, dan Kadis Pelayanan Pajak Iwan Setiawandi.

Acara dibuka dengan tari khas Jakarta yaitu Ondel-ondel yang diselenggarakan selama 32 hari dari tanggal 9 Juni hingga 10 Juli 2011 mendatang. Bagi masyarakat umum pameran ini merupakan tempat hiburan atau rekreasi dan sekaligus ajang mendapatkan informasi mengenai produk-produk terbaru yang diinginkan dengan harga relatif terjangkau.”Selain mencari informasi produk-produk terbaru sekaligus mencari hiburan,” kata Netty, warga Bekasi yang datang bersama sejumlah rekannya menghadiri pembukaan PRJ 2011 tersebut. (dya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails