Rabu, Maret 03, 2010

DKI Akan Uji Coba Teknologi ACPS

JAKARTA, MP - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan melakukan uji coba penggunaan teknologi Adhi Concrete Pavement System (ACPS), dalam pembangunan infrastuktur jalan atau pengaspalan. Diharapkan, dengan cara seperti ini kualitas jalan di DKI akan menjadi jauh lebih baik. Sebab, jalan yang dibuat dengan menggunakan ACPS dinilai jauh lebih awet, dibanding dengan menggunakan sistem yang biasa digunakan selama ini.

Sistem ACPS adalah sistem pengerasan kaku modular yang menggunakan metode beton pracetak dengan perkuatan pratekan. Sistem ini adalah adopsi dari sistem pengerasan jalan beton pracetak pratekan di luar negeri yang telah dikembangkan secara mandiri, baik disain maupun cara pelaksanaanya oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Sebagai tahap awal, Pemprov DKI akan menggunakan ACPS sepanjang 500 meter di jalan yang terletak di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

"Hari ini PT Adhi Karya mempresentasikan sekaligus menawarkan penggunaan sistem ACPS kepada Pemprov DKI. Saya menyambut baik, untuk segera diujicobakan di daerah Sunter, Jakarta Utara," kata Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, usai bertemu dengan jajaran PT Adhi Karya, di Balaikota, Rabu (3/3).

Wagub mengaku sangat tertarik dengan pemaparan yang disampaikan oleh PT Adhi Karya. Karena disebutkan berbagai kelebihan sistem ACPS, dibanding sistem pembuatan jalan. Selain lebih awet, sistem ini juga lebih cepat dikerjakan. Karena beton sudah terlebih dahulu dicetak di pabrik, dan hanya tinggal dipasang di titik jalan yang sudah ditetapkan. "Pemasangannya lebih cepat seperti memasang tegel lantai saja, soalnya beton sudah dicetak di pabrik," ujar wagub.

Keawetan sistem ini juga membuat wagub ingin segera mencobanya. Karena menurut yang dipaparkan, ACPS bisa bertahan hingga 10 tahun tanpa perbaikan. Bahkan terhadap hujan dan genangan, ACPS juga teruji awet.

Uji coba perlu dilakukan di Sunter karena memang kawasan tersebut kerap dilalui oleh kendaraan berukuran besar seperti truk kontainer. "Kita akan uji coba di wilayah Sunter yang memang dilalui kendaraan besar. Kalau terbukti awet, kita akan terapkan di wilayah lain. Kalau memang bisa bertahan 10 tahun kan kita bisa menghemat, sehingga anggaran perbaikan jalan bisa dialihkan untuk yang lain," tuturnya.

Penggunaan ACPS tidak menutup kemungkinan juga akan digunakan pada jalur bus Transjakarta. Sebab jika terhadap kontainer yang tonasenya lebih berat dan besar saja kuat, maka untuk bus Transjakarta juga dipastikan akan kuat. Selain itu, dengan ACPS ini jalur Transjakarta tidak perlu dibuatkan separator lagi. Sebab ACPS ketebalannya sudah di atas permukaan jalan. "Dengan ACPS yang tebal, maka saat diterapkan di jalur busway kita tidak perlu membuat separator di jalur busway lagi," ungkap wagub.

Direktur Utama PT Adhi Karya, Bambang Tri Wibowo mengatakan, pada dasarnya teknologi pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dari sisi disain, material maupun metode kerja. Salah satunya adalah sistem ACPS yang dikembangkan oleh PT Adhi Karya.

Sistem ini sudah dipraktikkan dalam pembangunan proyek Tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 kilometer yang diresmikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Januari lalu. "Diharapkan, sistem ini bisa menjadi solusi bagi jalan di Jakarta agar menjadi lebih baik lagi," katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Budi Widiantoro mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Adhi Karya guna pemasangan ACPS di daerah Sunter, Jakarta Utara. Panjang ACPS yang akan dipasang adalah 500 meter. Untuk biaya, menurut Budi ini sebagai uji coba dan merupakan promosi dari PT Adhi Karya. Sehingga Pemprov DKI tidak mengeluarkan biaya. Sedangkan pemasanganya akan dilakukan bulan April 2010 mendatang. "Kita akan memasang uji coba ACPS dengan panjang 500 meter di Sunter," pungkasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails