Aksi 28 Januari Diimbau Tidak Rusak Fasos-Fasum

JAKARTA, MP - Menyusul akan adanya aksi demo besar-besaran pada 28 Januari mendatang, Pemprov DKI mengimbau pada demonstran agar bersikap tertib dan tidak anarkis. Mereka juga diminta untuk tidak merusak fasilitas umum dan fasilitasi sosial yang ada di sekitar kawasan Istana Negara. Pemprov DKI juga akan menyiagakan 12 ambulans di kawasan Istana Negara dan Monas untuk mengantisipasi adanya pendemo yang sakit atau pingsan. Aksi yang melibatkan 20 ribu massa ini dilakukan guna menyikapi 100 hari masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. mengatakan demonstrasi merupakan tindakan hal wajar untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Demonstrasi juga merupakan kebebasan untuk berpendapat terkait penyelenggaraan pemerintah baik di pusat maupun daerah. Pendapat tersebut bisa dijadikan bahan masukan, saran, dan kritik membangun untuk meningkatkan pelayanan publik kepada rakyatnya.

“Silakan berdemo, sampaikan aspirasi atau pendapat Anda. Hanya saya berpesan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, agar para pendemo melakukan aksinya sesuai aturan hukum dan tertib. Jangan mau dipengaruhi untuk berbuat anarkis,” kata Prijanto di Balaikota, Selasa (26/1).

Ia juga mengimbau dalam melakukan aksi unjuk rasa, massa tidak melanggar ketertiban umum, tidak merusak fasos/fasum, tidak bertindak anarkis yang mengakibatkan adu fisik antar pendemo pro SBY dengan kontra SBY. “Seperti taman dan pot bunga yang ada di sekitar kawasan itu, tolong jangan sampai dirusak. Bahkan jangan buang sampah sembarangan di jalan. Ini bisa mengganggu keindahan kota Jakarta,” ujarnya.

Jika ingin menuju pusat tempat demonstrasi secara konvoi, hendaknya dilakukan secara tertib sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas. Paling tidak, jalur lambat dan jalur busway masih bisa dilalui kendaraan bermotor lainnya. Namun Prijanto yakin, pihak kepolisian akan siap siaga untuk mengatur arus lalu lintas agar berjalan lancar melalui pengalihan jalur jalan.

Untuk keamanan gedung Balaikota, Pemprov DKI akan menyiapkan sekitar 200 satuan polisi pamong praja (Satpol PP), untuk menjaga keamanan dan ketertiban gedung tempat gubernur dan wakil gubernur DKI berkantor. “Demo atau tidak ada demo, Satpol PP DKI tetap siaga dan berkonsentrasi menjaga keamanan Balaikota,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, menegaskan telah menyiapkan 12 ambulans beserta tenaga medisnya. Ambulan ini akan disebar di kawasan Istana Negara dan Monas dengan empat petugas medis untuk satu ambulans. “Kita harapkan demo berjalan aman. Namun jika ada pendemo yang sakit atau jatuh pingsan, ambulan kami sudah siap untuk membawanya ke rumah sakit terdekat,” kata Dien.

Sekadar diketahui, aksi massal ini dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Club. Kabarnya, mahasiswa akan mengepung dan menduduki Istana Negara untuk mengembalikan amanat kepada rakyat. Cipayung Club ini terdiri dari beberapa kelompok mahasiswa antara lain GMKI, HMI, IMM, KAMMI, GMNI, PMKRI, Himabudhi, dan KMHDI. Cipayung Club menilai, SBY telah gagal membangun optimisme dalam 100 hari pemerintahannya. Kegagalan terjadi karena SBY disibukkan oleh kasus-kasus yang terjadi belakangan ini. (red/*bj)