Kamis, November 05, 2009

736 Kasus Kebakaran di DKI

JAKARTA, MP - Peristiwa kebakaran masih menjadi ancaman serius bagi warga Jakarta. Betapa tidak, sejak Januari hingga 4 November 2009 telah terjadi 736 kasus kebakaran. Selain menimbulkan kerugian materi sebesar Rp 244 miliar, amukan si jago merah juga menyebabkan 39 orang meninggal dunia dan 26 korban luka-luka.

Kasus kebakaran terbanyak menimpa wilayah Jakarta Barat dengan 198 kasus. Disusul Jakarta Selatan 182 kasus, Jakarta Timur 143 kasus, Jakarta Pusat 100 kasus, dan Jakarta Utara 113 kasus. 60 persen kasus kebakaran itu diakibatkan hubungan pendek arus listrik. Jumlah ini, diperkirakan masih akan terus bertambah hingga Desember mendatang, mengingat kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran masih rendah.

Apalagi di DKI Jakarta juga masih banyak terdapat pemukiman padat. Setidaknya, dari 267 kelurahan di DKI Jakarta, 55 kelurahan diantaranya rawan kebakaran. Rinciannya, Jakarta Utara 10 kelurahan, Jakarta Barat 12 kelurahan, Jakarta Selatan 13 kelurahan, Jakarta Timur 11 kelurahan, dan Jakarta Pusat 9 kelurahan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, menjelaskan, sebagian besar kebakaran terjadi di pemukiman padat. Kasus terakhir yang cukup besar terjadi di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, pada 27 September lalu. Ia juga mengakui pada umumnya peristiwa kebkaran terjadi akibat korsleting arus listrik. "Kebanyakan kabelnya itu tidak memenuhi standar. Serta pemasangan instalasi listriknya sangat buruk. Ini mesti kita benahi," katanya, usai rapat evaluasi Dinas Damkar bersama Gubernur di Balaikota Jakarta, Kamis (5/11).

Untuk itu, dalam rapat evaluasi di Balaikota, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menginstruksikan agar Dinas Damkar dan PB mengintensifkan koordinasi dengan PLN. Misalnya, melakukan inspeksi instalasi listrik rumah-rumah. "Kita sudah melakukan inspeksi di wilayah Jakarta Barat bersama tim terpadu, diantaranya Damkar, PLN, Polisi, dan jajaran walikota Jakarta Barat. Inspeksi ini karena wilayah Jakarta Barat yang paling sering terjadi kebakaran. Ke depan akan kita intensifkan lagi," ungkap Paimin.

Untuk meminimalisir kasus kebakaran, Paimin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memasang instalasi listrik sembarangan. Sebab, penyebab kebakaran banyak terjadi karena hubungan arus pendek. "Diharapkan masyarakat untuk sadar dengan tidak memasang instalasi listrik sembarangan. Pemasangan pun harus benar, sesuai standar baik itu kabel yang digunakan maupun instalasinya," imbaunya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails