Selasa, Oktober 27, 2009

Tangani Sampah dengan Sistem Jali-jali

JAKARTA, MP - Pemkot Jakarta Pusat menggalakkan penanganan sampah dengan sistem jali-jali, yakni penanganan dengan cara jemput bola. Petugas kebersihan langsung mendatangi rumah-rumah penduduk untuk mengambil sampah untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir. Upaya ini dilakukan menyusul banyaknya tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ditutup warga.

Sayangnya, belakangan ini sistem jali-jali mulai menemukan kendala. Pelaksanaannya masih kurang optimal lantaran truk pengangkut sampah yang ada rata-rata sudah berusia lebih dari 15 tahun. Akibatnya saat dioperasikan sering mogok di tengah jalan. Hal ini berdampak pula pada jadwal pengangkutan sampah yang sering terganggu.

"Sistem penanganan sampah di Jakarta Pusat sebenarnya sudah baik. Namun, armada kita sebagian besar sudah tua. Kadang-kadang memang ada mogok. Hanya itu kendalanya," kata Syamsudin M Nasir, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, usai dialog interaktif dengan anggota DPRD DKI Jakarta, di ruang pola Pemkot setempat, Selasa (27/10).

Kendati demikian, semua itu sudah ditangani secara baik yakni dengan melibatkan seksi kebersihan di setiap kecamatan. "Kita sudah mengatasinya dengan melibatkan kasie kecamatan. Misalnya, kalau ada kendala (Mogok-red) di lapangan, langsung diinformasikan ke sudin untuk didatangkan mobil pengganti," ungkapnya.

Menurutnya, dari 152 truk yang ada cukup untuk mengangkut sampah di Jakpus yang volumenya mencapai 5.280 meter kubik setiap hari. "Pengangkutannya kita lakukan berdasarkan kesepakatan yang dilakukan masing-masing RW dengan kasie kecamatan, bisa dua kali sehari atau lebih," imbuhnya.

Ketua RW 01 Kelurahan Cikini, Herwandi, mengakui, sejak tempat penampungan sampah (TPS) di JL AA Kali Pasir ditutup maka pembuangan sampah dilakukan dengan sistem Jali-jali. Yakni sampah warga langsung dipungut oleh petugas kebersihan RW dan langsung diangkut dengan truk yang sudah parkir di tempat tertentu.

"Mobil itu keliling, kemudian berhenti sebentar untuk mengangkut sampah warga yang sebelumnya diangkut gerobak. Kadang dua hari sekali, kadang bisa tiga hari sekali. Tidak tentu mas. Tapi, petugas tahu kalau mobilnya mau datang," ungkapnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails