Senin, Oktober 26, 2009

Jangan Minum Air Isi Ulang Sembarangan

JAKARTA, MP - Menjelang musim penghujan, warga Jakarta dihantui bencana banjir. Bahkan berbagai penyakit juga mengancam, salah satunya diare. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tidak meminum langsung air minum isi ulang. "Kita imbau tidak diminum langsung, tapi harus dimasak dulu. Karena banyak air kemasan isi ulang itu telah tercemar bakteri e-coli," tegas Tini Suryanti, Humas Dinkes DKI Jakarta.

Tini menambahkan, selama ini pihaknya juga terus melakukan tindakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap kios-kios penjual air isi ulang yang ada di Jakarta. "Ada ribuan tempat penjualan air isi ulang yang sudah kita tindak di seluruh wilayah Jakarta. Penindakan dilakukan oleh Sudin masing-masing wilayah," katanya.

Dia mencontohkan, salah satu tindakan pembinaan yang dilakukan adalah, setelah dilakukan pemeriksaan, pemilik kios air isi ulang wajib mendapatkan sertifikat laik sehat yang dikeluarkan Sudin Kesehatan di masing-masing wilayah. "Jika tercemar dan berbahaya tidak akan kita keluarkan sertifikat laik sehat tersebut," tandasnya.

Sementara itu, mengenai kecenderungan bakal meningkatnya penyakit diare saat musim hujan nanti, Tini menegaskan supaya masyarakat tetap melakukan perilaku hidup bersih dan sehat agar tidak terserang diare..

Tini mengatakan, kecenderungan muncul dan meningkatnya korban penyakit diare memang kerap terjadi saat mamasuki musim penghujan. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain lingkungan yang tidak sehat seperti ketika terjadi banjir, mengonsumsi makanan yang tercemar, mengonsumsi air minum yang tidak matang, serta perilaku masyarakat yang tidak menerapkan pola hidup sehat.

"Makanya, biasakan cuci tangan serta tidak buang air besar di sembarang tempat seperti di kali. Sebab, kotorannya akan terbawa dan mencemari tempat lain," jelas Tini.

Data yang diperoleh dari Rumahsakit (RS) Tarakan, Jakpus, menyebutkan rumahsakit tersebut sedikitnya merawat 2 sampai 3 penderita diare setiap harinya. "Bisanya meningkat saat musibah banjir terjadi di Jakarta," kata Zuraidah, Kepala Bagian Keperawatan RS Tarakan.

Secara terpisah, Harry Tirto Djatmiko, Kabid Informasi Publik dan Meteorologi BMKG mengatakan, musim penghujan akan terjadi pada periode November hingga Februari mendatang. Kondisi cuaca pada beberapa hari terakhir ini merupakan masa transisi dari musim kemarau menuju musim penghujan.

Ia mengatakan, untuk prakiraan cuaca selama sepekan mendatang menyebutkan, suhu udara sudah mulai turun berkisar antara 30-33 drajat celcius dari sebelumnya yang berkisar 33-35 derajat celcius. "Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi menjelang sore hingga malam hari, dan terkonsentrasi di Jabodetabek bagian selatan," tuturnya. (cok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails