Sabtu, Oktober 24, 2009

Ratusan Gubuk Liar dan Lapak PKL Ditertibkan

JAKARTA, MP - Ratusan gubuk liar dan lapak milik pedagang kaki lima (PKL) di sisi kanan-kiri rel kereta api (KA) di Kelurahan Tanahtinggi, Joharbaru, Pasar Gaplok, dan Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat ditertibkan, Sabtu (24/10). Sedikitnya 600-an petugas gabungan dari unsur Satpol PP Jakarta Pusat, PT KA Persero, dan Polres Jakarta Pusat dikerahkan dalam penertiban tersebut. Para pemilik lapak dan gubuk liar hanya pasrah ketika satu per satu lapaknya diobrak abrik dan dimasukkan ke dalam truk.

Penertiban yang dipimpin oleh Rospen Sitinjak, Wakil Walikota Jakarta Pusat ini berjalan cukup lancar. Tidak ada perlawanan sama sekali dari pedagang kaki lima maupun pemilik gubuk liar di pinggiran rel KA.

Hanya saja, saat penertiban berlangsung, terlihat pemilik gubuk liar dan lapak sangat panik. Mereka tidak menyangka kalau hari ini petugas akan menertibkan tempat mereka berteduh dan mencari nafkah.

Beberapa pedagang kaki lima mencoba meminta belas kasihan petugas yang akan mengangkut lapak mereka. Namun rengekan pedagang ini tak digubris petugas hingga akhirnya satu per satu lapak dan gubuk dinaikkan ke dalam truk. "Mohon jangan dibongkar Pak, mau tinggal di mana lagi kami ini Pak, kami ini rakyat kecil," ujar Tarsih (64) nenek renta sambil menyelamatkan barang-barang berharga miliknya saat ratusan petugas mencoba merobohkan tempat tinggalnya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Nasir (35), pedagang buah yang berjualan di kawasan Pasar Gaplok. Sambil membereskan barang dagangannya, pria separuh baya itu terus berteriak agar petugas tidak mengangkut barang dagangannya.

Wakil Walikota Jakarta Pusat, Rospen Sitinjak, menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku lantaran keberadaan para PKL dan pemilik bangunan liar tersebut keberadaanya sangat mengganggu masyarakat lainnya serta dapat membahayakan keselamatan mereka sendiri.

"Selain membuat kemacetan, keberadaan mereka yang berjualan dan tinggal di sisi kanan-kiri rel kereta api sangat membahayakan keselamatan mereka sendiri dan pengguna jasa kereta api," tegas Rospen.

Selain itu, Rospen juga mengemukakan, penertiban yang dilakukan ini bertujuan kawasan tersebut tidak lagi kumuh, kotor, dan mengganggu perjalanan kereta api. "Penertiban akan terus dilakukan dan dilanjutkan," tegas Rospen. Usai melakukan penertiban sepanjang perlintasan kereta api, petugas melanjutkan melakukan aksi bersih-bersih di kawasan kali Sentiong.

Sebanyak 14 truk berukuran besar serta 5 rangkaian kereta api turut dikerahkan guna membawa sampah-sampah dari lokasi penertiban yang didominasi oleh sampah sisa-sisa bangunan serta lapak-lapak milik PKL. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails