Minggu, Oktober 25, 2009

Kualitas Udara di Jakarta Mulai Membaik

JAKARTA, MP - Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) nampaknya cukup efektif mengurangi pencemaran udara di DKI Jakarta. Berdasarkan hasil kajian Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, rata-rata kadar debu (PM-10) berkurang 34 persen, Carbon Monoksida (CO) 68 persen, dan Nitrogen Monoksida (NO) 80 persen.

"Hasil kajian kita ini dilakukan selama 14 hari, yakni 7 hari sebelum pelaksanaan HBKB dan 7 hari setelah pelaksanaan HBKB. Jadi HBKB ini sudah cukup efektif menekan pencemaran udara di DKI Jakarta," kata Peni Susanti, Kepala BPLHD DKI Jakarta, di sela-sela HBKB di Jl Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (25/10).

HBKB di Jl Sudirman-Thamrin kali ini terlihat lebih ramai dari kegiatan yang pernah dilaksanakan sebelumnya. Buktinya, lebih dari 15 ribu orang memadati Jl Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia. Demikian juga di Jl Sudirman juga terlihat banyak komunitas sepeda mengayuh sepeda hingga patung pemuda . Bahkan, Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, Aurora Tambunan, melepas langsung jalan santai 10 ribu langkah bersama Anlene di Bundaran Hotel Indonesia. "Kita cukup apresiatif dengan perusahaan ini yang turut menyukseskan dengan mengisi acara pada HBKB," katanya.

Para pengunjung HBKB di Jl Sudirman-Thamrin pun terlihat antusias. Salah satunya diungkapkan Wawan (27), warga Kemayoran. Ia juga senang dengan adanya kegiatan ini. "Kalau hari minggu saya biasa datang ke Monas. Tapi hari ini pas ada car free day (HBKB), jadi sekalian saja saya jalan-jalan ke sini (Bundaran HI)," kata Wawan yang datang bersama empat orang temannya.

Hal senada juga diungkapkan Tanto (57). Pria pencinta Sepada ini mengaku senang dengan digelarnya HBKB di Jl Sudirman-Thamrin. "Program ini sangat baik. Khususnya untuk memperbaiki kualiatas udara. Selain itu juga bisa memberikan ruang kepada masyarakat untuk bersantai dan berolahraga di hari Minggu," katanya.

Sejak dilaksanakan pada 27 November 2007 lalu, HBKB atau dikenal dengan car free day sejauh ini sudah berjalan efektif. Warga pun cukup antusias menyambut kegiatan yang dilaksanakan setiap hari Minggu pekan terakhir setiap bulan. Buktinya, setiap kali HBKB digelar, warga tumpah ruah di jalan, mulai dari sekadar jalan santai, futsal, bersepeda, hingga menggelar panggung hiburan.

Dalam rangka HBKB, sepanjang Jl Sudirman-Thamrin, ditutup mulai pukul 06.00-14.00. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan sepeda santai yang diselenggarakan Yayasan Jantung Indonesia dengan melibatkan 1.200 peserta. "Selain itu, kami juga lakukan sosialisasi lingkungan hidup. Lihat saja, banyak anggota kita yang memakai kostum lucu-lucu," ujar Peni. Seperti terlihat banyak komunitas yang mengenakan kostum binatang, mengenakan aksesoris daun dan sebagaianya.

Peni menjelaskan, pelaksanaan HBKB di DKI Jakarta selalu diselenggarakan dua kali dalam sebulan, yakni setiap minggu terakhir setiap bulan diadakan di Jl Sudirman–Thamrin, dan minggu kedua setiap bulan di setiap wilayah secara bergantian. Upaya ini bertujuan menurunkan beban pencemaran udara yang dihasilkan emisi gas buang kendaraan bermotor. Selain itu juga sebagai upaya menyadarkan masyarakat tentang efisiensi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan meningkatkankan kualitas udara. Tidak hanya itu, HBKB mempunyai dampak sosial yang cukup tinggi, karena dijadikan wadah untuk berinteraksi, bersosialisasi, dan berekreasi antar masyarakat Jakarta.(min)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails