Kamis, September 24, 2009

RS Tarakan Bantah Isolasi Korban Sedekah

JAKARTA, MP - Manajemen Rumah Sakit Tarakan membantah melakukan isolasi terhadap dua pasien, yang terinjak-injak massa saat pembagian sedekah Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di Balai Kota pada Senin, (21/9).

"Mereka tak diisolasi. Hanya sedang dalam perawatan dan butuh istirahat," kata Kepala Bidang Perawatan RS Tarakan, Zuraidah, saat dihubungi wartawan, Kamis (24/9).

Ia mengatakan, memang tak sembarang orang bisa membesuk dua pasien tersebut. Rumah sakit memiliki prosedur soal kunjungan pasien. Namun, ia tak menjelaskan detail mengenai prosedur tersebut.

Dua pasien itu, kata Zuraidah, mengalami luka di bagian bahu dan wajah. Menurutnya, lukanya tak separah yang diklaim keluarga dan tetangga korban selama ini. Kedua korban sudah diperkenankan pulang besok, Jumat, (25/9).

Sebelumnya, sejumlah lembaga swadaya masyarakat melaporkan Fauzi Bowo ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Mereka menuding gubernur melakukan kelalaian yang mengakibatkan jatuhnya korban. Namun, laporan itu ditolak lantaran tiga saksi korban yang mereka ajukan tak memiliki bukti kuat. Luka para saksi korban sudah sembuh saat laporan dibuat, dan mereka tak memiliki bukti visum.

Para pelapor sulit mengajukan dua korban yang terbaring di RS Tarakan sebagai saksi korban lantaran sulit menemui keduanya.
"Kami memang akan membawa dua orang korban yang sekarang diisolasi di RS Tarakan, tapi kami tak bisa membawa. Bertemu saja tak boleh. Kalau sudah pulang, kami akan bawa ke sini dan melapor lagi," kata Ketua Urban Poor Consortium, Edi Saidi.

Pembagian paket Lebaran yang digelar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ricuh. Puluhan orang terinjak-injak, belasan pingsan, dan dua korban dilarikan ke rumah sakit. Pada Lebaran hari kedua itu, gubernur membagikan 6000 paket sembako dan angpao Rp 40 ribu untuk warga kurang mampu di Jakarta. (red/*vnc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails