Rabu, September 30, 2009

Prijanto: Revitalisasi Hidran Dibutuhkan

JAKARTA, MP - Wakil Gubernur DKI Prijanto mengatakan, saat ini revitalisasi hidaran di ibukota merupakan suatu kebutuhan, menyusul adanya tudingan banyaknya hidran yang tak terawat sebagai salah satu penyebab kebaran. "Yang penting sekarang adalah revitalisasi hidran," ujarnya di Balaikota Jakarta.

Menurut dia, Pemprov DKI akan segera melakukan revitalisasi di bidang penanggulangan bencana kebakaran di ibukota. Namun revitalisasi hidran semata tidak akan serta merta menyelesaikan permasalahan karena penyediaan air dilakukan oleh operator PAM.

Banyaknya hidran yang tidak terawat dan kering dituding sebagai salah satu sebab kebakaran di Jakarta menyebabkan banyak kerugian karena Dinas Pemadam Kebakaran yang bertugas memadamkan api tidak dapat melaksanakan tugasnya karena kekurangan air.

Gentingnya masalah tersebut membuat DPRD DKI menyatakan akan memanggil Dinas Pemadam Kebakaran untuk melakukan evaluasi.

Menyatakan tidak ingin melempar tanggung jawab, Wagub juga menuding kinerja kurang maksimal dari kedua operator PAM saat ini, Palyja dan Aetra juga berkontribusi terhadap semakin meluasnya kebakaran karena tidak dapat dipadamkan secepatnya.

"Jangankan memadamkan kebakaran, melayani air minum untuk seluruh masyarakat aja mereka belum sanggup," ujarnya.

Penyediaan tandon air di bawah tanah sebagai cadangan air untuk kondisi darurat juga disebut Wagub tidak akan menyelesaikan masalah karena sekali lagi, penyediaan air dilakukan oleh kedua operator itu.

"Sebenarnya air di Jakarta itu banyak, teknologi pengolahan juga ada, tinggal manusianya saja," ujar Wagub menyindir.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Paimin Napitupulu mengatakan bahwa sebanyak 599 hidran dari total jumlah hidran yang ada di Jakarta yakni 1.493 unit, berada dalam keadaan rusak.

Selain mengalami kerusakan, hidran-hidran tersebut juga tidak dapat mengalirkan air karena pasokan dari pipa operator PAM tidak mencukupi.

Peristiwa kebakaran hebat terjadi di Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (27/9), membuat 1.158 rumah hangus dilalap api yang menyebabkan 5.521 jiwa dari 1.446 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

Peristiwa ini merupakan kebakaran dengan kerugian terbesar sepanjang 2009 di Jakarta.(red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails