JAKARTA, MP - Pendatang baru di DKI Jakarta dipastikan akan kesulitan mencari kerja. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan memperketat penerbitan surat keterangan pencari kerja/kartu kuning, yakni dengan menambah persyaratan berupa melampirkan kartu tanda penduduk (KTP) DKI dan kartu keluarga (KK) yang juga beralamat di DKI Jakarta.
Dengan demikian, bagi pendatang baru yang tidak memiliki saudara di DKI Jakarta, dipastikan tidak membuat kartu kuning. Setidaknya, kebijakan ini bisa menekan jumlah pendatang baru yang hanya bermodal nekat ke Jakarta.
"Untuk membuat kartu kuning harus dilengkapi dengan KTP DKI Jakarta dan Kartu Keluarga yang beralamatkan di Jakarta. Jadi kartu kuning tidak akan dikeluarkan kepada pemohon jika persyaratan itu tidak terpenuhi," kata Deded Sukandar, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI, Kamis (24/9).
Selain itu, Deded juga mengungkapkan, dalam waktu dekat ini Disnakertrans DKI bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) akan menggelar razia pekerja di perusahaan-perusahaan. Bagi pekerja yang tidak memiliki KTP DKI serta tidak memiliki kartu kuning akan dipulangkan ke daerah asal.
"Kita juga akan inspeksi ke perusahaan-perusahaan untuk mendata apakah para pekerjanya mempunyai dokumen lengkap atau tidak. Kalau tidak lengkap akan dipulangkan ke tempat asal,” ungkap Deded.
Berdasarkan data Disnakertrans DKI, saat ini di DKI Jakarta terdapat 29.191 perusahaan dengan 2.004.571 pekerja. Sementara jumlah usaha mikro di DKI Jakarta mencapai 1.020.000 usaha. Namun dari jumlah itu, hanya 60 persen yang memiliki izin yakni untuk skala menengah 154.000 usaha dan skala kecil 702.000 usaha.
Lokasi sektor formal yang paling favorit dituju para pendatang adalah pabrik-pabrik seperti Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda, KBN Cilincing, dan KBN Tanjung Priok. Sistem perekrutan dengan sistem kontrak. Total perusahaan di ketiga KBN ini mencapai 120 perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, 35 di bidang logistik, dan 155 di sektor lainnya. Total jumlah karyawan di tiga KBN itu mencapai 79.000 tenaga kerja. "Karena itu, Jakarta Utara menjadi salah satu kantong pendatang," kata Deded.
Upaya memperketat penerbitan kartu kuning ini bukan berarti DKI Jakarta tertutup bagi warga daerah. Melainkan sebagai bentuk sosialisasi agar warga daerah yang ingin merantau ke Jakarta harus memiliki keterampilan dan juga harus tertib administrasi. Sebab, tanpa berbekal keterampilan dan administrasi yang baik pencari kerja sulit mendapatkan pekerjaan.
“Biaya hidup di ibu kota sangat tinggi. Orang harus siap dengan modal tinggi untuk hidup di sini (Jakarta),” terang Deded.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, juga menegaskan, upaya memperketat penerbitan kartu kuning dan operasi yustisi kependudukan (OYK) bukan berarti kota Jakarta menjadi kota yang tertutup untuk dikunjungi warga dari daerah lain.
"Jika warga dari daerah lain ingin berlibur ke Jakarta, silakan saja. Kota ini terbuka. Jakarta merupakan kota milik semua rakyat Indonesia. Tetapi jika bertujuan mencari pekerjaan tanpa ada keterampilan, lebih baik pikir dua kali," kata Fauzi Bowo di Balaikota, Kamis (24/9).
Dia memastikan kota yang dipimpinnya ini bebas dari penghuni ilegal. Kalau ingin tinggal di Jakarta, warga dipersilakan memenuhi persyaratan administrasi kependudukan. "Kalau sudah lengkap administrasi kependudukannya, selamat datang di Jakarta," ujarnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta, Soeprayitno menjelaskan, pendatang yang tidak mempunyai keahlian dan dokumen lengkap berpeluang kecil untuk mendapatkan pekerjaan. Jika memang ingin mencari nafkah di ibu kota, kata Soeprayitno, pendatang sebaiknya melengkapi dokumen dan keterampilan yang sesuai pekerjaan yang diinginkan.
Menurut Soeprayitno, jasa kerja yang masih banyak dicari perusahaan yaitu di bidang restoran, industri rumah tangga, jasa keamanan, dan cleaning service. Sementara bidang manufaktur atau pabrik masih belum mencari pekerja baru sebelum bulan Januari nanti. “Mereka mencari kerja pada awal tahun karena sesuai dengan budget plan yang mereka buat setahun sebelumnya,” tukasnya. (red/*bj)
Kamis, September 24, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar