JAKARTA, MP - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) Tanah Abang di Blok G, kawasan Jati Bunder, Rabu, berakhir ricuh setelah puluhan aparat Satuan Polisi Pamong Praja dari Kecamatan Tanah Abang yang melakukan penertiban, mendapat perlawanan pedagang.
Awalnya, penertiban berjalan dengan lancar. Namun ketika penertiban hampir mencapai Blok G, ratusan pedagang berkerumun menghalau aparat Satpol PP yang hendak menertibkan mereka. "Ini urusan perut, jangan main-main sama orang lapar," ujar Hendrik (35), salah satu pedagang di lokasi kejadian.
Bahkan, sebagian pedagang berusaha mempertahankan tempat dagangannya. Beberapa pedagang yang lepas kendali menendang mobil Satpol PP yang sedang melintas. Sebilah kayu pun terlihat dilemparkan oleh sejumlah pedagang. Akibatnya, satu mobil Satpol PP mengalami lecet dan penyok di beberapa bagian.
Hendrik menambahkan, aparat terlalu kasar saat melakukan penertiban terhadap para pedagang.
"Seharusnya mereka bicara baik-baik kepada kami. Jangan main ambil barang dagangan kita," lanjutnya.
Hal senada diucapkan Abel (28), pedagang asal lampung, yang menyesalkan tindakan aparat Satpol PP yang dinilai berlebihan.
"Mereka mengambil barang seenaknya dengan kasar. Bahkan saat kita sedang makan ditendang. Keterlaluan, kita juga perlu makan, daripada melakukan tindakan kriminal untuk cari uang, haram bagi kita. Mendingan berdagang walaupun kadangkala terkena penertiban oleh aparat," lanjutnya.
Puluhan aparat Satpol PP yang sedang menertibkan ratusan barang dagangan di sepanjang Jl Jati Bunder terpaksa mundur, setelah mendapat perlawanan dari ratusan pedagang.
Para petugas Satpol PP pun mundur ke Kantor Lurah Kebon Melati untuk menghindari bentrokan.
Staf Kecamatan Tanah Abang yang ikut serta melakukan penertiban, Asrul Rizal, mengatakan, penertiban itu merupakan operasi rutin yang dilakukan satuan petugas gabungan seperti Satpol PP, polisi dan petugas kecamatan. "Sekitar 70 personel yang ikut penertiban," ujar Asrul.
Menurut dia, pedagang kaki lima memang menjamur di kawasan tersebut menjelang bulan Ramadhan dan kondisi tersebut sangat meresahkan karena mengakibatkan kemacetan lalu lintas. (cok/*a)
Rabu, Agustus 05, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar