Jumat, Agustus 07, 2009

Muspiko Jakpus Sita Puluhan Dus Miras

JAKARTA, MP - Petugas gabungan dari Musyawarah Pimpinan Kota (Muspiko) Jakarta Pusat, Jumat (7/8) kemarin, hanya mendapatkan puluhan dus minuman keras (miras) di wilayah Kecamatan Gambir, Sawah Besar dan Kemayoran, saat menggelar razia.

Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Idris Priatna di Jakarta, mengatakan, rencana razia miras tersebut telah bocor terlebih dahulu, yang disebabkan kurangnya koordinasi antaraparat.

Sehingga, katanya, pada saat aparat datang, pemilik kios telah terlebih dulu menutup tempat usahanya. "Kita tidak tebang pilih dalam melakukan razia miras kali ini, seperti yang terjadi di Jl Juanda. Ada oknum yang berusaha bernegosiasi dengan aparat kami," jelas Idris.

Namun, lanjut Idris Priatna, untuk kenyaman dan keamanan menjelang bulan suci Ramadhan, pihaknya tetap mengamankan miras tersebut dan menolak untuk "damai".

Idris Priatna mengatakan, ke depan untuk mengantisipasi bocornya informasi razia, pihaknya akan menggelar razia miras secara mendadak. "Beberapa hari lagi kita akan melaksanakan razia miras lagi," katanya.

Barang bukti puluhan dus miras seperti vodka, anggur cap orang tua dan bir hitam dibawa ke gudang Kantor Walikota Jakarta Pusat untuk dilakukan pendataan.

"Jadi, saya juga belum bisa pastikan total semuanya berapa, yang jelas hasilnya tidak sesuai target," tukas Idris.

Razia miras tersebut melibatkan 200 aparat gabungan Muspiko Jakarta Pusat. Aparat menyisir kios maupun warung jamu di kawasan Kecamatan Gambir, Sawah Besar dan Kemayoran.

Namun, razia yang dilakukan hasilnya tidak memenuhi target yang diinginkan. Diduga razia telah bocor karena di sejumlah kios pedagang yang menurut laporan warga kerap menjual miras, saat digeledah tak ditemui satupun botol miras.

Idris Priatna berharap, dengan diadakannya razia ini akan menambah kekhusyukan umat Islam yang akan menjalankan ibadah puasa maupun shalat Tarawih.

"Dengan razia ini, diharapkan tidak ada lagi peredaran miras di lokasi permukiman," ujarnya.

Namun, razia yang dilakukan pihaknya tidak sepenuhnya mendapat persetujuan pedagang. Lukman (35) pedagang jamu di Jl Garuda, Kemayoran, berkelit bahwa anggur yang ada di gerobaknya hanya untuk campuran jamu.

"Harusnya jangan dipukul rata. Miras yang ada di gerobak saya kan hanya jenis anggur, ini pun untuk campuran jamu masuk angin. Kalau saya tidak jual banyak pembeli yang tanya, karena mereka terlalu pahit kalau minum jamu tidak ada campuran anggurnya," kelitnya.

Wakil Walikota Jakarta Pusat, Asep Saefuddin mengatakan, razia miras tersebut dalam rangka menjelang bulan suci Ramadhan agar masyarakat yang menjalankan ibadah lebih mendekatkan diri kepada penciptanya.

"Aman, nyaman dan tentram. Itulah tujuan kami di wilayah Jakarta Pusat, dan lagi tindak kriminal dapat ditekan," ujarnya. (cok/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails