JAKARTA, MP - "Festival Layang-Layang Tradisional" yang akan berlangsung di Lapangan Monas, Minggu (9/8) mendatang, diikuti ratusan peserta dari Tanah Air dan dari sejumlah negara tetangga di kawasan ASEAN.
Walikota Jakarta Pusat, Sylviana Murni, di Jakarta, Rabu, mengatakan, kegiatan Festival Layang-Layang Tradisional yang merupakan acara tahunan itu diselenggarakan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus).
Selain untuk menyambut HUT ke-64 Republik Indonesia, katanya, acara itu merupakan bentuk kepedulian Pemkot Jakpus terhadap warisan budaya di Jakarta.
Menurut dia, layang-layang merupakan budaya warisan nenek moyang yang nyaris punah, padahal nilai historisnya sangat berharga sehingga sangat disayangkan jika hanya menjadi catatan sejarah.
"Salah satu cara untuk mempertahankannya adalah dengan menggelar festival layang-layang. Apalagi dalam permainan layang-layang, ada kombinasi unsur sains dan seni," kata Sylviana Murni.
Ia menambahkan, festival yang digelar mulai pukul 08:00 WIB hingga pukul 18:00 WIB, dengan mengusung tema "Jakarta Hijau".
Beberapa perwakilan negara-negara ASEAN dipastikan akan turut ambil bagian untuk memeriahkan permainan tradisional itu. "Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo akan ikut serta dalam festival ini," ujar Sylviana.
"Kami mengundang masyarakat untuk mengisi hari liburnya dengan menyaksikan acara langka ini sambil berolah raga. Silakan datang dan saksikan, tidak dipungut biaya apapun," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Pariwisata Jakarta Pusat, Dewi Susanti mengatakan, langkah ini merupakan satu bentuk promosi budaya dan kreativitas masyarakat dalam memperbaiki citra kepariwisataan Jakarta.
Bahkan dimungkinkan dapat menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara. Selanjutnya ia berharap, melalui pergelaran festival layang-layang tradisional ini para turis mancanegara dapat berkunjung dan tinggal lama di Jakarta, sehingga hal ini diharapkan berdampak pada bertambahnya devisa negara.
"Festival layang-layang ini juga untuk mengingatkan pada para generasi muda agar tidak melupakan jenis permainan kuno tapi mengasyikkan ini," ujar Dewi.
Mungkin sekarang, lanjut Dewi, banyak kaum muda yang lupa layang-layang, sehingga pihaknya mencoba mengingatkan kembali.
Jenis layang-layang yang ditampilkan dalam festival itu antara lain yang dibuat dan diterbangkan oleh para lurah dan camat se-Jakarta Pusat.
Untuk pembuat dan penerbang layang-layang terbaik akan mendapat hadiah menarik. Penilaian layang-layang didasarkan atas kriteria kreasi dan seni pembuatan, dengan mengusung tema "Jakarta Hijau".
Rencananya, festival ini juga akan diwarnai dengan dibukanya bengkel hijau kerja pembuatan layang-layang bagi anak-anak secara gratis.
Bahkan agar acara lebih meriah lagi, panitia juga akan menggelar bazar, peragaan busana, senam Tai Bo, dan hiburan menarik lainnya. (cok/red)
Rabu, Agustus 05, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar