Jumat, Juli 24, 2009

Tanaman Pucuk Merah Digemari Masyarakat

JAKARTA, MP - Tanaman Pucuk Merah (Syzygium oleana) banyak digemari pengunjung pameran Flora Fauna Jakarta di kawasan Lapangan Banteng yang dilaksanakan pada 17 Juli - 20 Agustus 2009.

Hal itu terlihat dengan banyaknya pengunjung yang membeli si Pucuk Merah di beberapa penjual tanaman hias yang mengikuti ajang pameran itu.

"Lumayanlah sehari bisa sampai 30 pokok tanaman Pucuk Merah yang laku terjual," kata Udin, salah seorang pedagang peserta pameran Flora Fauna Jakarta.

Satu pokok Pucuk Merah yang ditanam dalam kantong plastik bibit tanaman (poly bag) dengan tinggi 30 sentimeter, Udin rata-rata menjualnya sampai 30 pokok dengan harga Rp25 ribu, katanya.

"Tanaman ini menarik lantaran memiliki ujung daun muda berwarna merah, selain itu cara menanamnya mudah," kata Udin menjelaskan.

Ditambahkannya bahwa Pucuk Merah pada tunas mudanya bisa selalu tumbuh, maka harus rajin dipotes dan dipangkas.

"Pemotesan dan pemangkasan tanaman ini, harus sering dilakukan agar warna tunas baru yang berwarna baru dapat segera tumbuh, dan itulah yang jadi daya tariknya," kata Udin.

Hal senada dikatakan pula oleh Sofyan, pedagang lain di pameran Flora Fauna Jakarta, yang juga mendapatkan keuntungan dari menjual si Pucuk Merah.

"Dalam sehari bisa 20 hingga 30 pokok Pucuk Merah yang dapat saya jual, harganya bervariasi dari Rp10 ribu sampai Rp100 ribu per pokok," kata Sofyan.

Saat ini, penggemar tanaman PUcuk Merah semakin banyak, karena tanamannya yang enak dipandang mata, selain itu menurut beberapa pembeli tanaman tersebut mendatangkan keberuntungan, katanya.

"Warna pucuknya ada yang merah adapula yang juga yang oranye, tumbuhnya mudah tidak membutuhkan banyak perawatan," kata Sofyan, menerangkan.

Sementara itu, Marketing majalah Trubus, Revi Helmisan menjelaskan bahwa tanaman Pucuk Merah merupakan tanaman yang baik anti polutan.

"Tanaman tersebut mampu menyerap udara kotor seperti zat karbondioksida (CO2) dan mulai terkenal pada tahun 2008," katanya.

Biasanya tanaman yang berasal dari Brazil tersebut, kebanyakan digunakan sebagai tanaman landscape, karena warna pucuknya sangat menarik, kata Revi, menambahkan.

Revi mengatakan, bahwa tanaman berdaun unik ini masih termasuk ke dalam family yang sama dengan tanaman cengkih. Bila diperhatikan, bentuk tajuk dan daunnya pun sangat menyerupai tanaman cengkih.

Tanaman itu diperlukan cahaya matahari yang cukup, sehingga tunas mudanya dapat tetap berwarna merah dan akan memesonakan yang memandangnya.

Adapun cara lain untuk mempertahankan keindahan pucuk merah ini adalah dengan cara dipotes dan dipangkas, kemudian untuk pengembangbiakan dengan cara stek daun, katanya. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails