Jumat, Juli 24, 2009

DKI Naikkan Anggaran Kesehatan

JAKARTA, MP - Banyaknya penolakan kartu keluarga miskin (Gakin) oleh rumah sakit membuat Pemprov DKI menambah anggaran kesehatan hingga Rp200 miliar, sehingga total menjadi Rp550 miliar, untuk tahun anggaran 2009.

Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Pemprov DKI, Effendi Anas, menyebut, Pemprov DKI tidak ingin menunggak Gakin pada tahun 2010, seperti terjadi pada tahun anggaran 2009.

"Kita sepakati tidak mau 2010 mempunyai beban utang Gakin, karena itu kami usulkan untuk ditingkatkan," ujar Effendi di Jakarta.

Pemprov DKI menunggak sebesar Rp195 miliar bagi pelayanan kartu Gakin pada 2008 yang menyebabkan rumah sakit seringkali menolak pasien Gakin.

Pemprov kemudian menambah anggaran sebesar Rp200 miliar lewat APBD Perubahan yang kini sedang dibahas di DPRD DKI.

Anggota Komisi E DPRD DKI Ahmad Husein Alaydrus menyebut pihaknya menyetujui penambahan anggaran tersebut dengan tujuan agar Pemprov dapat melunasi semua tunggakan.

"Penambahan dana Gakin itu dianggarkan untuk melunasi semua tunggakan pemerintah terhadap rumah sakit," kata Alaydrus.

Dengan begitu, rumah sakit kata Alaydrus tidak punya alasan untuk menolak pasien Gakin dengan alasan Pemprov tidak melunasi tunggakan.

Effendi Anas mengatakan Pemprov memilih untuk menganggarkan lebih daripada kebutuhan untuk menghindari kejadian penolakan pasien miskin oleh rumah sakit.

"Kita berpikir daripada kurang mendingan berlebih, kalau lebih bisa dikembalikan, kalau kurang akan ada beban bagi rumah sakit. Akibatnya mengganggu manajemen rumah sakit itu, dampak yang ditimbulkan pasien Gakin tidak diterima sampai dilunasi tunggakannya," ujarnya. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails