Sabtu, Juli 18, 2009

Perawatan Korban Bom Digratiskan

JAKARTA, MP - Banyaknya korban yang terjadi dalam kasus ledakan di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton membuat pemerintah mengambil langkah untuk menggratiskan seluruh biaya perawatan dan pengobatan bagi korban ledakan. Sementara dari delapan korban tewas, baru dua yang teridentifikasi yaitu Nathan Verithy (39) warga Australia dan Timothy D Mackay warga Selandia Baru.

Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes RI, Rustam Pakaya mengemukakan, pemerintah akan memberikan layanan gratis kepada semua pasien termasuk korban yang meninggal. Menurutnya pengobatan gratis yang diberikan tak ada batas waktu. "Pengobatan dilakukan sampai korban bom benar-benar dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang," kata Rustam.

Dari data yang berhasil dihimpun beritajakarta.com, pasien yang tengah di rawat di RS Metropolitan Medical Center (MMC) Kuningan sebanyak 36 orang. Dari jumlah tersebut, 21 diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI) dan 15 Warga Negara Asing (WNA). Sedangkan pasien rawat di RS Jakarta sebanyak 15 orang dan 3 orang lainnya di RS Medistra, Kuningan, Jaksel.

Data pasien WNI di yang tengah dirawat di MMC adalah Adrianto M, Andrew Struart, Catur Rindu, Gusti Agung, Ibushi Asu, Jame Makkeba, Janter Rusmanto, Linda, Marico, Meliana, Melisa, Noke Kirayon, Oki Utomo, Putra, Rinaldy Domanik, Sarah, Sudargo, Willyam, Yoga, Yunika Kartika, Yurike Martingrum, dan Yusuf Purnomo.

Sedangkan daftar nama WNA yang dirawat di MMC adalah, Cho Ing San (Korea), Cindy (AS), Garry Ford (AS), Giovanni (Italia), Hui Bosco Keung (Korea), James Castle (AS), Kavin More (AS), Max Bon (Belanda), Pater (Belanda), Regi Aalstad (Norwegia), Scott Mirilles (Australia), Shweta Shukita (India), dan Simon Lowes (AS).

Untuk mengetahui kondisi korban yang dirawat, Presiden SBY dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjenguk para korban dalam waktu yang tak berselang lama. Dalam kesempatan itu, Gubernur DKI menyatakan bela sungkawa kepada keluarga korban tewas dalam ledakan di dua hotel mewah yang terletak di Mega Kuningan itu.

Fauzi Bowo mengaku turut menyesal dengan adanya pengeboman dua hotel mewah di Jakarta, oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya hal tidak dibenarkan dalam agama manapun. Gubernur mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan waktu kepada aparat dalam mengungkap pelaku pemboman JW Marriott dan Ritz-Carlton.

Dua Korban Tewas Teridentifikasi

Seluruh Korban tewas ledakan bom yang terjadi di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, pukul 07.47 tadi, seluruhnya dibawa ke Rumahsakit Polri RS Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi. Dari 15 kantong mayat yang dibawa itu terdiri dari tujuh mayat dan semuanya adalah warga negara asing. Namun hingga kini baru dua mayat yang teridentifikasi yaitu, Nathan Verithy (39) warga Australia dan Timothy David Mackay warga Selandia Baru.

Menurut keterangan polisi, kedua tubuh korban tersebut masih terlihat utuh. Karenanya kemungkinan besok akan segera dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Seperti Nathan, ayah dari satu anak yang keluarganya bertempat tinggal di Australia. Dirinya adalah pemilik perusahaan penyuplai tenaga kerja untuk perusahaan di Australia, yang beralamat di Kemang. Sedangkan Timothy adalah Presiden Direktur PT Holcim yang berkantor di Menara Jamsostek, dan bertempat tinggal di Patra Jasa Kuningan, Jaksel.

Kapolres Jaktim, Hasanudin, menjelaskan kedua korban tewas saat tengah berada di hotel JW Marriot. Pada saat bom meledak, Nathan sedang melakukan rapat di hotel JW Marriot sedangkan Timothy tengah sarapan pagi. "Hingga hari ini pihak kami masih terus melakukan identifikasi terhadap korban. Dan untuk korban dalam keadaan utuh, akan segera dibawa ke RSCM besok," katanya.

Dan hingga hari ini sejumlah wartawan masih belum diperbolehkan melihat kondisi korban ledakan tersebut yang hingga kini berada di kamar jenazah RS Polri RS Sukanto, Kramatjati. (mp/bjc)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails