Jumat, Juli 24, 2009

Hibah Tahap Kedua MRT Dikucurkan

JAKARTA, MP - Dana hibah sebesar 48,150 miliar yen (450 juta dolar AS) diserahkan pemerintah pusat ke Pemprov DKI untuk pembangunan konstruksi proyek MRT. Penandatanganan Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (NPPH) dilakukan di Balaikota Jakarta, Jumat (24/7), antara Dirjen Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan Mardiasmo dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

"Hibah tahap kedua ini akan digunakan PT MRT Jakarta untuk melakukan pengadaan konsultan untuk supervisi proyek, pengadaan konsultan untuk operasi dan pemeliharaan, melakukan tender untuk memilih kontraktor dan pekerjaan konstruksi tahap awal," papar Gubernur Fauzi Bowo.

Pinjaman tahap kedua itu dituangkan dalam Loan Agreement No.IP-554 tanggal 31 Maret 2009 antara Pemerintah Indonesia dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang akan dihibahkan sepenuhnya ke Pemprov DKI.

Dari dana tahap kedua tersebut, rinciannya akan digunakan untuk pekerjaan sipil dan peralatan sebesar 44,118 miliar yen, jasa konsultasi sebesar 1,8 juta yen dan dana cadangan sebesar 2,206 juta yen.

Gubernur DKI Jakarta mengatakan, dengan penandatanganan tersebut maka pembangunan MRT sudah bisa dimulai sesuai dengan jadwal rencana kerja.

Sementara itu, Mardiasmo mengatakan bahwa dana hibah tersebut akan dicairkan segera setelah penandatanganan.

"Sesuai dengan skema `cost sharing` antara pusat dan daerah sebesa 42-58 persen dimana tahap pertama dan tahap kedua akan dihibahkan serta tahap ketiga dan tahap keempat adalah penerusan pinjaman dari pusat ke daerah," ujarnya seusai penandatanganan.

Total pinjaman untuk pembangunan moda transportasi rel bawah tanah itu adalah sebesar 144 miliar yen atau sekitar Rp10,2 triliun.

Pinjaman tahap pertama telah dikucurkan sebesar 1,869 miliar yen dan dari dana itu, Pemprov DKI mendapatkan hibah sebesar 758 juta yen untuk persiapan konsultan pelaksanaan tender sementara dana sebesar 940 juta yen diserahkan ke Departemen Perhubungan untuk pembuatan desain dasar MRT.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Tribudhi Rahardjo menyebut pihaknya akan melakukan percepatan proses konstruksi begitu desain dasar dari Departemen Perhubungan diselesaikan.

"Saya optimistis kami bisa mempercepat proses konstruksi hingga sembilan bulan," ujarnya.

MRT Jakarta untuk sementara dijadwalkan beroperasi pada awal tahun 2016. Untuk tahap pertama, dibangun satu koridor yakni dari Lebak Bulus- Dukuh Atas sepanjang 14,5 kilometer.

Empat kilometer diantaranya (empat stasiun) akan dibangun di bawah tanah dan delapan stasiun lainnya dibangun di atas tanah.

Konstruksi jaringan MRT akan dilanjutkan dengan Koridor II Dukuh Atas- Kota dan tahap tiga adalah jalur dari Timur ke Barat Jakarta, keduanya masih dalam proses studi kelayakan. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails