Jumat, Juli 24, 2009

Akibat Bom, Tingkat Hunian Hotel Menurun

JAKARTA, MP - Ledakan teror bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan Jakarta mengakibatkan tingkat hunian hotel di sejumlah daerah mengalami penurunan.

"Penurunan tingkat hunian hotel mencapai 54 persen," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/7).

Yanti memaparkan, tingkat hunian hotel pada Juni 2009 sebelum terjadi ledakan bom di kawasan Mega Kuningan sebenarnya mencapai sekitar 70 persen.

Untuk itu, ia mengutarakan harapannya agar segera dilaksanakan program rehabilitasi yang dilakukan bekerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti Departemen Kebudayaan dan Pariwisata serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sedangkan bagi para pengelola hotel, ujar dia, peristiwa nahas tersebut harus dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi seluruh pengelola hotel untuk terus-menerus meningkatkan sistem keamanan di hotel yang mereka kelola.

Bila program rehabilitasi berjalan dengan baik, PHRI memperkirakan keadaan sudah kembali normal pada awal tahun 2010.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Ben Sukma mengatakan, pembatalan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah berkisar antara 5-30 persen di beberapa daerah.

"Untuk di Jakarta saja angka pembatalan mencapai 20 hingga 30 persen," kata Ben.

Agar pemulihan sekitor pariwisata dapat berlangsung lebih cepat, maka Asita akan berupaya antara lain dengan mengundang sejumlah biro pariwisata dan jurnalis dari media luar negeri.

Ia juga meyakini bahwa pemulihan pariwisata akan kembali normal dalam jangka waktu enam bulan.

Pada Jumat 17 Juli 2009 lalu, terjadi ledakan bom di dua hotel berbintang lima di kawasan Mega Kuningan yakni di hotel JW Marriott dan Ritz Carltom yang menewaskan sembilan orang dan puluhan lainnya luka-luka. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails