JAKARTA, MP - Untuk melihat secara langsung proses pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), usai menyontreng di TPS 20 Menteng, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, melakukan kunjungan ke sejumlah TPS di rumahsakit dan kawasan pemukiman padat.
TPS pertama yang dikunjungi gubernur, yakni TPS 32 di Kelurahan Tanahsereal, Tambora, Jakarta Barat. Di TPS ini terdapat 723 pemilih. Dan sejauh hasil pantauan belum ada warga yang mendaftar dengan menggunakan kartu tanda penduuk (KTP) dan kartu keluarga (KK) maupun formulir A7.
Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Sayangnya, di RSUD ini tidak ada TPS bagi pasien dan karyawan. Karena itu, Fauzi Bowo sempat kecewa karena tidak menemukan TPS. Saat dimintai keterangan, salah satu petugas keamanan menjelaskan, pemungutan suara untuk seluruh karyawan RSUD Tarakan digabung dengan empat TPS di Kelurahan Cideng.
Sedangkan pemungutan suara terhadap 65 pasien akan dilakukan dengan cara jemput bola, yakni petugas penyelenggara pemungutan suara dari empat TPS tersebut akan mendatangi pasien langsung. Teknisnya, penyontrengan dilakukan di kamar masing-masing.
Mendengar penjelasan itu, gubernur mengaku gembira karena harapannya tidak ada satu pun warga yang punya hak pilih tidak bisa memilih. "Harapan saya tidak ada orang yang punya hak tidak milih. Ini akan jadi masukkan buat KPUD," katanya.
Kemudian, Fauzi Bowo mengunjungi enam TPS di Kelurahan Petojoutara, Gambir, Jakarta Pusat, dengan total 4.094 pemilih, yakni TPS 23 sebanyak 691 pemilih, TPS 24 sebanyak 675 pemilih, TPS 25 sebanyak 693 pemilih, TPS 26 sebanyak 676 pemilih, TPS 27 sebanyak 716 pemilih, dan TPS 28 sebanyak 643 pemilih. Sedangkan, warga yang mendaftar dengan menggunakan KTP dan KK, atau formulir A7 sekitar 1-3 orang per TPS.
Kegiatan pemungutan suara di wilayah Kelurahan Petojoutara juga dimeriahkan dengan kegiatan ibu-ibu PKK yang menggelar dagangan dengan nama es sirop pemilu. Pemandangan unik ini menarik perhatian gubernur yang segera mendatangi warung dadakan itu.
Kedatangan orang nomor satu di DKI Jakarta itu mendapat sambutan antusias dari ibu-ibu PKK. Mereka foto bersama gubernur. Bahkan, ada seorang ibu berusia sekitar 60 tahun meminta digandeng gubernur. "Kalau saya gendong Bapak, boleh dong sekali-kali," seloroh ibu itu yang disambut tawa rombongan. Fauzi pun sertamerta menggandeng dan berfoto bersama ibu yang tersenyum sumringah itu.
Sesudah itu, tinjauan lapangan dilanjutkan ke TPS 02 di Kelurahan Maphar, Tamansari, Jakarta Barat, Di TPS ini tercatat 786 pemilih dan dua warga yang mendaftar dengan menggunakan KTP dan KK serta formulir A7. Kemudian, tinjauan lapangan dilanjutkan ke Rumahsakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Di sini ada dua TPS, yaitu TPS 16 dengan DPT 208 orang dan satu karyawan memakai formulir A7, serta TPS 17 dengan DPT 134 pemilih. Kedua TPS ini diperuntukan karyawan RSCM dan keluarga pasien. Sedangkan pasien yang memakai formulir A7 ada tujuh orang.
Kemudian, peninjauan dilanjutkan ke TPS 21 Rumahsakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan. Di TPS ini terdapat 165 pemilih. TPS 21 itu hanya digunakan bagi karyawan RSPP, sedangkan 300 pasien rawat inap tidak dilayani untuk penyontrengan. Mereka dipulangkan sementara untuk menyontreng di TPS masing-masing karena surat suara di TPS 21 jumlahnya sangat terbatas.
Ketua KPU Jakarta Selatan, Ahmad Fahruddin, menjelaskan dari sisi aturan tidak ada TPS khusus atau TPS keliling. Sehingga jika ada pasien yang ingin memilih di RS dengan KTP dan KK atau formulir A7 akan disalurkan ke TPS terdekat. "RSPP sudah menyiapkan kendaraan untuk membawa pasien yang ingin mencontreng," ujarnya.
Terakhir, Fauzi mengunjungi TPS 17 di Kelurahan Petogogan, Kebayoranbaru, dengan DPT 438 pemilih. Selain itu, Fauzi Bowo juga meminta keterangan KPU DKI Jakarta terkait TPS di RS Budi Asih, RS St Carolus, RS Husada, dan RS MH Thamrin. Dan di setiap rumahsakit itu terdapat satu TPS. Sedangkan di Rumah Tahanan Salemba ada enam TPS dan Lapas Salemba ada 2 TPS.
"Saya melihat semuanya berjalan aman, lancar, dan tertib. Saya mau sampaikan terima kasih untuk KPU di seluruh wilayah, jajaran kelurahan, dan kecamatan yang sudah melaksanakan tupoksinya dengan baik," kata Fauzi Bowo di Jakarta, Rabu (8/7).
Menurutnya sampai sejauh ini, tidak ditemukan masalah. Sebab kinerja penyelenggaran pemilu di setiap lokasi sudah berjalan dengan baik. Bahkan ada petugas KPPS sampai mengunjungi pasien di rumahsakit (RS).
Selain itu, dia melihat pilpres kali ini benar-benar merupakan pesta demokrasi. Hal itu terlihat dari antusiasme rakyat yang berbondong-bondong ke TPS, menjual makanan dan minuman, hingga menyediakan jajanan untuk warga yang akan menyontreng.
"Ini merupakan cermin demokrasi. Dan ini juga menunjukkan pesta demokrasi berjalan baik, tertib, dan lancar," ujar Fauzi Bowo. Ketertiban dan keamanan bukan hanya karena para aparat keamanan yang siap siaga, melainkan tingginya kesadaran warga untuk menghormati jalannya pemungutan suara. "Dan saya ucapkan terima kasih kepada warga yang telah menggunakan hak pilihnya," tukasnya. (cok/bjc)
Rabu, Juli 08, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar