JAKARATA, MP - Pengidap virus HIV/AIDS di Jakarta Pusat masih tertinggi, jika dibandingkan dengan daerah lainnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Kasubdin Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat, Hakim M Siregar, di Jakarta, Kamis, mengatakan, jumlah warga di DKI Jakarta yang diketahui mengidap HIV/AIDS hingga tahun 2009 mencapai sekitar 3.052 orang.
"Dari jumlah tersebut, pengidap HIV/AIDS di Jakarta Pusat paling tinggi yakni 1.277 orang," katanya usai acara peluncuran "Jakarta Stop AIDS" di ruang serbaguna Pemkot Jakarta Pusat.
Ada pun jumlah pengidap HIV/AIDS di daerah lain seperti Jakarta Utara sebanyak 672 orang, Jakarta Selatan 334 orang, Jakarta Barat 362 orang dan Jakarta Timur 127 orang.
Tingginya jumlah pengidap HIV/AIDS di Jakarta Pusat itu, kata dia, kebanyakan didominasi kalangan anak muda, sehingga hal itu dinilai sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu, perlu tindakan nyata dari semua unsur masyarakat dan pemerintah untuk menghambat pertambahan jumlah pengidap.
"Jumlah pengidap HIV/ AIDS itu adalah puncak gunung es di mana jumlah pengidap sebenarnya jauh lebih besar," ujarnya.
Berdasarkan perhitungan dengan model Asian Epidemic Modelling, jumlah pengidap HIV/AIDS pada tahun 2008 di dunia sebenarnya mencapai 41.240 orang.
Apabila tidak dikendalikan, jumlah pengidap HIV/AIDS sebenarnya akan mencapai 85.460 orang pada 2012. Jumlah itu sangat menakutkan karena dapat lebih cepat menyebar dan menulari lebih banyak orang lagi.
Menurut Hakim, langkah yang paling efektif untuk menekan pertambahan jumlah pengidap HIV/AIDS adalah dengan pencegahan.
Langkah ini yang paling murah dan memiliki efektivitas paling tinggi. Sedangkan upaya pengobatan membutuhkan dana yang sangat besar dan tidak akan mengurangi jumlah pengidap.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Syilviana Murni, menambahkan untuk mencegah makin meningkatnya kasus HIV/AIDS, sesuai kebijakan nasional dengan terus mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat dengan menghindari narkoba dan hubungan seks berisiko.
Selain itu, kegiatan pencegahan atau pengurangan dampak buruk tertularnya HIV/AIDS meliputi kegiatan penjangkauan oleh kader muda, konseling, penyuluhan mengarahkan upaya penghentian pemakaian, dan lainnya. (mp/*a)
Jumat, Juni 19, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar