JAKARTA, MP - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melakukan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dengan menyediakan klinik khusus pelayanan metadon di tiga Puskesmas.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat (Sudin Kesmas) Jakarta Pusat Hakim M. Siregar, di Jakarta, Kamis, mengatakan, tiga puskesmas yang dimaksud meliputi Puskesmas Senen, Gambir dan Kemayoran.
"Dari delapan puskesmas yang ada di Jakarta Pusat, baru tiga puskesmas yang ada klinik metadonnya," katanya usai acara peluncuran "Jakarta Stop AIDS" di ruang serbaguna Pemkot Jakarta Pusat.
Metadon adalah opiat (narkotik) sintetis yang kuat seperti heroin (putaw) atau morfin, tetapi tidak menimbulkan efek sedatif yang kuat.
Metadon biasanya disediakan pada Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM), yaitu program yang mengganti heroin yang dipakai oleh pecandu dengan obat yang lebih aman dengan cara diminum.
Menurut Hakim, klinik metadon tersebut juga sebagai tempat konseling untuk orang yang terinveksi HIV maupun orang lain yang merasa dirinya perlu juga konseling.
"Apakah orang itu pernah menkonsumsi narokoba atau pergaulan seks bebas dan lainnya, mereka bisa datang ke klinik metadon untuk konsultasi," katanya.
Klinik metadon tersebut, lanjut dia, tempatnya dibuat secara khusus agar tidak bercampur dengan pasien umum lainnya, serta dokternya juga khusus.
Untuk itu, kata dia, pendanaan di klinik itu cukup besar, belum lagi harga dari metadon sangat mahal. "Selama ini mereka hanya membayar Rp5.000 satu kali datang dan mereka harus datang setiap hari," katanya.
Namun, kata dia, pihaknya akan berupaya akan mengembangkan klinik metadon di seluruh puskesmas di Jakarta, dengan harapan tingkat pengidap HIV/AIDS di Jakarta Pusat bisa dikurangi.
Hakim menambahkan jumlah warga di DKI Jakarta yang diketahui mengidap HIV/AIDS hingga tahun 2009 ini mencapai sekitar 3.052 orang. "Dari jumlah tersebut, pengidap HIV/AIDS di Jakarta Pusat paling tinggi yakni 1.277 orang," katanya.
Ada pun jumlah pengidap HIV/AIDS di daerah lain seperti Jakarta Utara sebanyak 672 orang, Jakarta Selatan 334 orang, Jakarta Barat 362 orang dan Jakarta Timur 127 orang.(mp/*a)
Jumat, Juni 19, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar