Rabu, Juni 29, 2011

Tarif Kereta Jabodetabek, Ternyata Hanya Diskon Bukan Turun Harga

JAKARTA, M86 - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan revisi harga karcis yang akan diberlakukan KRL Commuter Line bukan penurunan tarif, melainkan diskon yang diberikan kepada penumpang.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional I, Jakarta, Matetta Rizalulhaq menyatakan, tarif diskon ini akan diberlakukan mulai 30 Juni 2011, saat uji coba kedua pada 30 Juni 2011.

"Kami akan terapkan tarif baru 'single operation' hingga resmi beroperasi pada 2 Juli," lanjut Matetta Rizalulhaq di Jakarta.

Matetta menjelaskan, tarif baru ini memenuhi aspirasi masyarakat yang merasa keberatan. Pada uji coba 18 Juni lalu, memang bukan hanya operasinya saja yang diuji, namun juga dengan tarifnya.

"Maka dari hasil uji coba itu diperoleh tarif penyesuaian, karena ada masyarakat yang menginginkan tarifnya berimbang," katanya.

Ia juga mengatakan, nantinya pola operasi tunggal ini akan dievaluasi per enam bulan. "Nanti enam bulan berikutnya dilihat efektivitasnya seperti apa," katanya.

Sebelumnya PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sepakat untuk menurunkan harga karcis KRL Commuter Line yang akan beroperasi pada 2 Juli.

Harga karcis KRL Commuter Line lintas Bogor-Jakarta turun dari Rp9.000 menjadi Rp7.000. Untuk tarif rute Jakarta-Depok dipatok Rp6.000, Jakarta-Bekasi sebesar Rp6.500, Jakarta-Tangerang Rp5.500, dan Jakarta-Serpong Rp6.000.

Keputusan itu diambil berdasarkan pertemuan antara operator dan penumpang yang diwakili oleh komunitas KRL Mania pekan lalu.

Menurut Corporate Secretary PT KCJ Makmur Syaheran, keputusan itu diambil berdasarkan pertemuan antara operator dengan penumpang yang diwakili oleh komunitas KRL Mania.

"Ini angkutan publik, satu orangpun harus didengar aspirasinya," katanya.

Makmur memastikan, dengan adanya kenaikan itu, jadwal yang sudah dipasang di setiap stasiun tidak mengalami perubahan. Hanya ada penambahan satu perjalanan untuk KRL Ekonomi Non AC, sedangkan harga karcis langganan atau abonemen akan mengalami perubahan. "Sekarang baru dihitung beberapa lintas," ujarnya.

Sementara itu KRL Mania meminta agar PT KJC membuat jadwal yang sesuai dengan kebutuhan. Sebab menurut mereka, berdasarkan jadwal baru, hampir semua perjalanan dipangkas.

"Sebagai contoh lintas Serpong pada 'peak hour' sore ada empat perjalanan, nah jadwal baru tinggal dua. Empat saja sudah penuh, apalagi dua," kata Juru Bicara KRL Mania Agam Faturrahman.

Sedangkan menurut Makmur, jadwal baru sudah disesuaikan dengan kondisi dan sarana serta prasarana yang dimiliki, yaitu kekuatan armada dan listrik.

"Kalau menyesuaikan kebutuhan penumpang, ya sampai berapapun tidak akan ada habisnya," terang Makmur. Rencananya, pada 30 Juni dan 1 Juli PT KCJ kembali melakukan ujicoba dan pola operasi tunggal mulai efektif berjalan pada 2 Juli.

Pengujian ini dilakukan tiga hari berturut-turut mulai 14 sampai 16 Juni 2011 dengan menguji 2.000 kendaraan bermotor roda empat. (red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails