Sabtu, Mei 07, 2011

Sampah Jakarta Mencapai 6.500 Ton Perhari

JAKARTA, M86 - Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, mengakui sekitar 40 persen armada pengangkut sampah miliknya telah melebihi batas usia operasional sehingga kurang berfungsi maksimal.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Eko Bharuna, di sela kunjungannya ke TPST Bantar Gebang dalam rangka sosialisasi pengelolaan sampah kepada Asosiasi Pemerintah Kota Indonesia (Apeksi), Kamis, kemarin.

"Kami memiliki sekitar 440 armada sampah yang terdiri dari jenis truk 'typer' 300 unit, 'compctor' 60 unit dan 'arm roll' 80 unit. Sebanyak 40 persen diantaranya berusia di atas 15 tahun," ujarnya.

Dikatakan Eko, kondisi itu mengakibatkan berbagai kendala dalam pendistribusian sampah menuju tempat pembuangan akhir sampah di Bantar Gebang, Kota Bekasi.

"Kita akui keluhan dari masyarakat pengguna jalan terhadap polusi udara dari armada sampah kita memang ada. Biasanya, hal itu berasal dari armada yang memang sudah termakan usia," katanya.

Polusi udara yang dimaksud berasal dari aroma sampah busuk yang berasal dari bak penampungan sampah di masing-masing armada saat melintas di sepanjang lintasan dari DKI Jakarta menuju Bantar Gebang.

"Jarak dari DKI Jakarta menuju Bantar Gebang sepanjang 30 kilometer," ujarnya.

Aktifitas distribusi sampah itu, kata dia, berlangsung secara bergantian selama 24 jam setiap harinya melintasi Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Raya Ahmad Yani, dan Jalan Raya Siliwangi hingga tiba di Bantar Gebang.

"Sampah yang diangkut dari Jakarta menuju Bantar Gebang seberat 6.500 ton per hari," kata Eko.(red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails