Jumat, Desember 10, 2010

75 Rumah Nyaris Ambruk Direhab Gratis

JAKARTA, MP - Untuk membantu warga kurang mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan sehat, sebanyak 75 rumah tak layak huni di Kecamatan Joharbaru dan Tanahabang diberi bantuan rehab gratis. Dana rehab itu berasal dari dana Dekonsentrasi Kementerian Sosial untuk mengentaskan kawasan kumuh di DKI Jakarta.

75 rumah itu di antaranya 25 rumah di Kelurahan Joharbaru dan 1 rumah di Galur, Kecamatan Joharbaru. Selebihnya 50 rumah di Kecamatan Tanahabang, di antaranya 24 rumah di Petamburan dan 25 rumah di Kebonmelati. Penunjukan rehab gratis ini hasil rekomendasi tenaga Kesejahteraan Sosial dari Sudin Sosial Jakarta Pusat, dengan prioritas rumah yang hampir roboh.

Kasudin Sosial Jakarta Pusat, Ireni, menjelaskan rumah yang berhak mendapatkan rehab gratis itu ditinjau dari beberapa kriteria dan juga berdasarkan dari beberapa masukan dari RT, RW, serta lurah setempat.

"Selain melihat kondisi rumah sasaran yang akan dibedah, kita juga harus lihat terlebih dulu penghasilan atau pekerjaan si pemilik rumah. Sehingga program bedah rumah ini tepat sasaran," ujarnya, Jumat (10/12).

Menurutnya, untuk satu unit rumah mendapatkan anggaran perbaikan sebesar Rp 10 juta dan rumah tersebut harus milik pribadi, bukan rumah kontrakan, dan luasnya sekitar 40 meter persegi untuk satu unit rumah.

Kriteria rumah yang dibedah di antaranya atap bolong-bolong, lantai masih tanah serta dindingnya retak-retak atau bisa dikatakan nyaris ambruk. "Program ini sekaligus upaya Pemkot Administrasi Jakarta Pusat dalam mengentaskan 69 RW kumuh di Jakarta Pusat. Diharapkan bisa tuntas secara cepat," tambahnya.

Ujang (47), warga RT 14/08 Joharbaru, selaku penerima program bedah rumah gratis mengaku sangat senang atas perhatian pemerintah terhadap kondisi rumahnya yang nyaris ambruk. Dan untuk sementara ini istri dan dua anaknya terpaksa dipulangkan ke Wonogiri selama rumahnya diperbaiki.

Sedangkan dirinya yang berpenghasilan dari jualan aksesoris keliling terpaksa numpang di rumah temannya yang juga satu kampung. "Tentunya sangat senang, karena saya memang tidak mampu untuk perbaiki rumah. Sementara hasil jualan sehari-hari hanya cukup untuk makan sekeluarga," ungkapnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails