Rabu, November 24, 2010

Parkir Sepanjang Jalur Busway Bakal Dihapus

JAKARTA, MP - Untuk menata manajemen perpakiran di ibu kota agar menjadi lebih baik serta dalam upaya mengatasi kemacetan, mulai tahun depan, Pemprov DKI Jakarta bakal menerapkan kebijakan penghapusan parkir on street yang terdapat di sepanjang jalur busway. Dengan penghapusan parkir on street dan memindahkannya ke parkir off street, diharapkan akan mengurangi beban jalan di Jakarta serta dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan restrukturisasi bus reguler yang overlap atau tumpang tindih dengan Koridor Busway. Semua angkutan umum non busway akan disinergikan dan diintegrasikan dengan 12 koridor busway. Sejalan dengan rencana itu, Pemprov juga akan melakukan penghapusan parkir on street (parkir di bahu jalan) yang terdapat di sepanjang jalan yang sejajar dengan jalur busway. “Kita akan lakukan penataan manajemen perparkiran di kota Jakarta dengan mengintegrasikannya pada setiap jalur busway. Sehingga kemacetan akibat parkir on street bisa dikurangi,” ujar Fauzi Bowo di Balaikota, Rabu (24/11).

Rencana penghapusan itu, dikatakan Fauzi Bowo, akan dilakukan pada tahun 2011 dan sudah dimasukkan ke dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2011. Selain itu, rencana kebijakan ini juga sudah dimasukkan sebagai salah satu kegiatan dalam
program prioritas pembangunan transportasi yang anggarannya dialokasikan sebesar Rp 2,53 triliun.

Hal senada juga ditegaskan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Dirinya menyatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan kajian terkait penataan manajemen perparkiran di DKI Jakarta. Salah satu yang diusulkan yakni, menghapuskan parkir on street dan menggantinya dengan pembangunan parkir off street (parkir di gedung khusus parkir). “Membangun gedung parkir yang berdekatan dengan halte busway merupakan opsi yang paling bagus. Sehingga warga bisa memarkirkan kendaraan pribadinya dengan mudah dan aman. Lalu, melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan busway. Dengan begitu kemacetan bisa berkurang,” kata Prijanto.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, memastikan uji coba penghapusan parkir on street di Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Pihaknya terus melakukan pematangan konsep penerapan uji coba di dua jalan
tersebut agar saat dilakukan tidak merugikan banyak pihak.

Kendati begitu, Pristono belum bisa memastikan apakah uji coba itu akan dilakukan pada tahun ini, atau pada tahun 2011 nanti. “Kami belum bisa menentukan waktunya. Tapi saya tegaskan uji coba itu pasti akan dilakukan. Saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penerapan kebijakan ini agar tidak menimbulkan masalah baru,” kata Pristono.

Berdasarkan hasil kajian sementara, dijelaskannya, jarak terjauh yang dapat diterima oleh pengendara dari tempat parkir menuju angkutan umum atau tempat kerjanya adalah 400 meter. Kajian lanjutan yang dilakukan Dishub akan menghasilkan gedung mana yang berpotensi untuk dapat diandalkan dalam menampung kendaraan. “Memang banyak gedung parkir
yang ada di Hayam Wuruk dan Gajah Mada tapi mana yang terdekat dan berapa kapasitasnya harus dipastikan terlebih dahulu,” ujarnya.

Menurutnya, Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada berada dalam koridor I dengan rute Blok M-Kota. Kondisi tersebut mendukung rencana Pemprov DKI untuk menghapuskan parkir on street di sepanjang jalur busway. Sebelumnya, jumlah total kapasitas parkir on street sepanjang Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada sekitar 580 mobil. Disisi lain, gedung parkir yang ada di sepanjang dua ruas jalan itu bisa menampung 6233 mobil dan 4564 motor. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails