Kamis, September 02, 2010

PNS DKI Jakarta Harus Banyak Bersyukur

JAKARTA, MP - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mensejahterakan para pegawainya. Hal itu dapat dilihat dari terus meningkatnya honor ataupun gaji para pegawai dari waktu ke waktu. Terlebih, saat ini Pemprov DKI telah menerapkan sistem Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang menjadikan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta jauh lebih sejahtera dibanding pegawai dari provinsi lainnya di Indonesia. Sehingga, adanya pemikiran di kalangan pegawai yang menganggap pemprov tidak sensitif terhadap kesejahteraan pegawai, hendaklah dibuang jauh-jauh.

"Saya adalah bagian dari keluarga besar Pemerintah Provinsi DKI, bukan orang lain. Dalam menerapkan sistem untuk mensejahterakan pegawai, saya selalu memastikan honor yang diterima pegawai lebih besar dari sistem yang diterapkan sebelumnya," ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, saat menghadiri buka puasa bersama pegawai di lingkungan Pemprov DKI, di Blok G Balaikota, Kamis (2/9).

Untuk itu, Fauzi Bowo mengharapkan, para pegawai harus bisa bersyukur dengan apa yang telah didapat saat ini. Sebab, dibandingkan beberapa tahun lalu, kesejahteraan yang diterima saat ini sudah jauh lebih baik. "Mari kita bercermin dan introspeksi diri, apakah keadaan yang diterima sekarang layak atau belum," katanya.

Terkait kebijakan Pemprov DKI, yang meniadakan biaya cuti bersama (THR) pada tahun ini, Bang Fauzi, sapaan akrabnya menegaskan, kebijakan tersebut sudah cukup tepat. Sebab, berdasarkan hasil kajian, pemberian THR memang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Bila THR tetap diberikan, maka akan ada aturan yang tumpang tindih. "Jadi, pemberian THR tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Saat terpilih menjadi gubernur, dirinya diberikan amanah. Salah satunya, amanah untuk melakukan perbaikan di jajaran Pemprov DKI meliputi, penegakan tata kelola pemerintahan yang baik, taat hukum, serta transparan. Peniadaan THR adalah bentuk dari ketaatan hukum. Sebab, pemberian tersebut memang tidak bisa dibenarkan. "Apa yang dilakukan saat ini adalah bagian dari perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik," terangnya.

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN), Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra yang menjadi penceramah dalam kegiatan buka bersama itu mengajak, seluruh pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk bersyukur terhadap berbagai nikmat yang didapat.

Sebab, dengan bersyukur, nikmat yang diterima akan terus bertambah. Seluruh pegawai harus belajar melihat ke bawah, jangan hanya selalu melihat ke atas. "Sikap rasa puas penting kaitanya dalam membangun pemerintah daerah yang bersih. Dengan rasa puas, akan mencegah kita melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi," tuturnya.

Asep Giat, seorang pegawai dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, mengaku, kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI terkait THR sudah sangat bijak. Sebelumnya, Asep mengaku kurang setuju dengan peniadaan THR untuk pegawai. Namun, setelah mendengar penjelasan langsung dari gubernur, dan juga materi ceramah dari Azyumardi Azra, dirinya pun kini menjadi mengerti. "Saya setuju dengan yang dikatakan gubernur, pemberian THR memang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saya juga akan mencoba mensyukuri dengan apa yang telah saya dapat," katanya.

Hal senada dikatakan Momon Duliman, salah satu pegawai di lingkungan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda. Menurut Momon, apa yang diperjuangkan gubernur dengan menerapkan sistem TKD adalah bukti kesungguhan Pemprov DKI untuk mensejahterakan pegawainya. "Saya mengimbau agar kawan-kawan lain tetap mendukung kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI ini," tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails