Rabu, Agustus 25, 2010

Calo Tiket Kembali Dicokok di Stasiun Gambir

JAKARTA, MP - Perlawanan terhadap aksi calo yang kerap meresahkan penumpang terus dilancarkan petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI). Setelah beberapa hari lalu berhasil mengamankan Hendri Setiawan yang disinyalir sebagai calo, kali ini petugas keamanan Stasiun Gambir kembali membekuk sesorang yang ditengarai sebagai calo. Ya, kali ini seorang pria bernama Harry Prestiwanto (44) dicokok pihak keamanan setempat saat bertransaksi di Stasiun Gambir, Rabu (25/8) sore.

Dradjat Firmansyah (36), petugas keamanan Stasiun Gambir menuturkan, Harry diamankan saat bertransaksi dengan calon penumpang. Saat diamankan, dari tangan pelaku, petugas berhasil menyita uang senilai Rp 1,3 juta serta dua lembar tiket KA Argolawu tujuan Solo Balapan.

“Sebelumnya kita mendapatkan laporang dari penumpang yang mengatakan marak calo beraksi di Stasiun Gambir. Lalu kita sisir bersama petugas lainnya. Akhirnya kita menangkap pelaku saat bertransaksi di area parkir,” ujar Dradjat, Rabu (25/8).

Sementara itu, Harry Prestwanto mengelak tuduhan petugas yang menyebut dirinya sebagai calo. Menurutnya, ia hanya menjalankan peran sebagai perantara antara calo dan pembeli. “Jika ada penumpang yang membutuhkan tiket saya bisa mencarikannya melalui seorang calo. Jadi saya bukan calo,” kilah Harry.

Dia menuturkan, baru tiga kali melakukan transaksi dengan calon penumpang yang membutuhkan tiket di Stasiun Gambir. Sebelumnya, pada Minggu (22/8) ia berhasil menjual tiket KA bisnis Senja Solo dan juga berhasil menjual tiket KA eksekutif Argolawu tujuan Solo Balapan pada Rabu (25/5) siang. Sayangnya, saat menjual tiket ketiga dengan KA eksekutif Argolawu jurusan Solo Balapan sore harinya, tidak berjalan mulus lantaran telah diketahui petugas.

Lantaran tak dapat mengelak, Harry pun akhirnya digelandang ke Posko Keamanan Stasiun Gambir. Dalam aksinya, Harry mengaku, menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga tiket resmi. Untuk satu tiket KA Argolawu tujuan Solo Balapan misalnya dijual seharga Rp 650 ribu. Padahal harga resminya hanya sebesar Rp 450 ribu. "Tiket saya dapat dari Hasan, seorang tukang ojek yang merangkap jadi calo," kata Harry.

Kepala Humas PT KAI Daops I, Mateta Rizalulhaq, mengaku dengan diamankannya Harry berarti sudah dua calo yang berhasil dibekuk oleh petugas keamanan Stasiun Gambir saat musim mudik kali ini. “Kita langsung mengakomodir keluhan masyarakat dengan menyisir areal stasiun untuk menghambat pergerakan para calo,” katanya.

Dalam penertiban kali ini, sambungnya, pihaknya menerjunkan 10 petugas keamanan stasiun yang dibantu 10 petugas kepolisian serta 4 petugas garnisun TNI. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails