Rabu, Maret 03, 2010

DKI Rekrut 21.540 Petugas Sensus Penduduk

JAKARTA, MP - Untuk menyukseskan program sensus penduduk secara nasional tahun 2010, Pemerintah Provinsi DKI terus berbenah diri. Berbagai persiapan dilakukan agar program yang digelar tanggal pada 1-31 Mei ini berjalan lancar. Setidaknya, saat ini DKI telah merampungkan perekrutan 21.540 petugas sensus di lima wilayah. Kemudian Badan Pusat Statistik (BPS) DKI telah membuka tender pelaksanaan pelatihan selama satu bulan penuh.

Nantinya dari 21.540 petugas, akan ditempatkan di lima wilayah. Masing-masing adalah di Jakarta Pusat sebanyak 2.788 orang, Jakarta Selatan 4.225 orang, Jakarta Timur 5.439 orang, Jakarta Barat 5.342 orang, Jakarta Utara 3.696 orang, dan Kepulauan Seribu sebanyak 50 orang.

Seluruh petugas lapangan itu akan melakukan pendataan di 31.453 blok sensus di seluruh wilayah. Yakni di Kepulauan Seribu ada 72 blok sensus, Jakarta Selatan 6.169 blok sensus, Jakarta Timur 7.942 blok sensus, Jakarta Pusat 4.066 blok sensus, Jakarta Barat 7.805 blok sensus, dan Jakarta Utara 5.399 blok sensus. Satu blok sensus tersebut di dalamnya terdapat sekitar 120 rumah tangga. Jika diratakan, satu petugas sensus akan melakukan pendataan di dua blok sensus di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Kepala BPS DKI Jakarta, Agus Suherman menerangkan, persiapan pelaksanaan sensus penduduk tahun 2010 di DKI Jakarta telah mengalami kemajuan. Yakni, perekrutan puluhan ribu petugas sensus telah rampung dilakukan di lima wilayah kota Jakarta. Seluruh petugas sensus merupakan warga setempat, sehingga warga lain mengenal petugas sensus yang notabene tetangga mereka.

“Minimal petugas tersebut lulusan SMA, mau bekerja penuh selama satu bulan, menandatangani kontrak. Paling penting, mereka dapat menulis dengan bagus dan terbaca. Karena tulisan mereka akan dipindah melalui alat scanner,” kata Agus Suherman di Jakarta.

Petugas sensus itu akan dibagi menjadi 7.180 grup, satu grup terdiri atas tiga petugas sensus. Satu petugas sensus akan mendata 260 rumah tangga atau setara 2-3 rukun tetangga (RT). Mereka dikontrak dengan gaji sebesar Rp 2,8 juta.

Tugas mereka, mendata seluruh penduduk yang sudah tinggal di DKI Jakarta minimal selama enam bulan, baik yang punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI atau non DKI, bahkan yang tidak punya KTP pun harus didata dengan baik. Pelaksanaan sensus penduduk tidak akan dipungut biaya apa pun alias gratis.

Sebab, sensus harus mendata penduduk yang terstruktur dan tidak terstruktur. Penduduk yang terstruktur artinya mempunyai KTP dan alamat tinggal yang jelas. Sedangkan penduduk tidak terstruktur merupakan penduduk yang tidak mempunya KTP dan tidak mempunyai alamat tinggal yang jelas. “Jadi, termasuk penduduk yang di kolong jembatan, gelandangan dan sebagainya harus turut didata, tanpa pengecualian,” ujarnya.

Karenanya, para petugas sensus ini akan mengikuti pelatihan bagaimana mendata dan menulis laporan dengan tulisan bagus dan terbaca. Pelatihan akan diadakan pada 8 Maret hingga 11 April. Satu kelas pelatihan akan diikuti sebanyak 28 orang. “Kita buat kelas pelatihan secara bergelombang,” tandasnya.

Saat ini BPS telah membuka lelang pengadaan program pelatihan petugas sensus karena pelatihan harus menginap di hotel. Anggaran yang digunakan untuk sensus penduduk ini berasal dari APBN 2010. Khusus untuk DKI Jakarta diberikan alokasi dana Rp 110 miliar, di antaranya 80 persen atau Rp 880 juta digunakan untuk upah petugas lapangan. Sisanya untuk biaya pelatihan sebesar 20 persen atau Rp 220 juta. Sedangkan total anggaran sensus penduduk secara nasional dari APBN sebesar Rp 3,3 triliun. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails