Rabu, Februari 17, 2010

Sekitar RSCM Banyak Bayi Penderita Hedrocephalus

JAKARTA, MP - Selain Torik, yang sebelumnya menginap di masjid di sekitar RSCM. Di kawasan dekat rumah sakit pemerintah itu juga masih ada bayi-bayi hidrocepalus lain, yang juga tengah menanti perhatian pemerintah, agar bisa secepatnya bisa di rawat di RSCM dan menjalani operasi. Salah satu dari bayi-bayi malang itu, Aura (7 bulan).

Sejak 4 Februari 2010, Aura menginap di kamar sewaan bersama orangtuanya Otan bin Arfat (32) dan Suryah (28) di rumah milik Ika (35) di Jalan Kimia I, RT 11/1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Oton dan Suryah, orangtua Aura mengatakan langkah tersebut dilakukan supaya praktis. Tepatnya, tak perlu repot-repot pulang pergi dari kampung halamannya Desa Pangkal Buluh, Kecamatan Payung, Kabupaten Tebu Ali, Bangka Belitung ke Jakarta.

"Kalau bolak-balik Bangka Jakarta terus, tentunya membutuhkan uang tidak sedikit.
Makanya saya memilih menyewa kamar saja di sini," kata Otan.

Kamar sewaan yang ditempati Aura selama berada di Jakarta, berukuran sekitar 3 meter X 2 meter. Uang sewanya Rp600.000/bulan.

Otan menuturkan sebelum mengontrak, dirinya sempat menghubungi
pengelola Rumah Singgah RSCM.

Namun rumah yang dikhususkan bagi pasien dari luar Jakarta itu ternyata penuh, dan tak diketahui kapan kosong dan ia bisa menempatinya.

Untungnya, Otan memperoleh uang dari saudara-saudaranya di kampung,
sehingga bisa menyewa kamar kontrakan.

"Saya cuma bekerja sebagai petani kalau disuruh menyewa kamar mahal, tidak mampu. Untungnya banyak saudara yang memberikan sumbangan," jelas Otan.

Oton menambahkan, pengobatan terhadap anak ketiganya itu dilakukan dengan menggunakan surat Jaminan Kesehatan Daerah. ”Pihak RSCM tidak mempersulit proses pengobatan,” katanya.

Tanggal 4 Februari 2010, Aura telah menjalani pemeriksaan dan 19 Februari 2010 akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Otan belum bisa menjelaskan kapan operasi pembesaran kepala anak perempuan bisa dilakukan.”Maunya cepat. Agar bisa cepat kembali ke kampung halaman,” harap Oton.

Pembesaran di kepala Aura, kata Otan terjadi saat Aura berumur
tiga bulan.

Awalnya Aura menderita panas, demam, dan kejang-kejang.
Sejak saat itu kepalanya mulai membesar secara perlahan.

Khawatir, Otan selanjutnya membawa anaknya ke poliklinik di dekat rumahnya. Sampai akhirnya dirujuk ke RS Pangkal Pinang. Dan dirujuk kembali ke RSCM, dengan alasan RS Pangkal Pinang tidak memiliki peralatan yang lengkap.

"Selama berobat di RSCM, saya tidak dimintai uang sepeser pun,” terang Otan.

Kabag Pemasaran dan Humas RSCM, A Antaria menuturkan bahwa pihaknya
masih mencari status pasien bernama Aura.

Jika kondisinya memang seperti Torik, tergolong pasien rawat jalan. "Jika kondisinya memang perlu dirawat tentunya langsung kita rawat. Dia bertahan di sini mungkin daripada bolak-balik dari kampung ke RSCM," ujarnya.

Soal Rumah Singgah memang diakui kamar tidur di sana telah terisi semuanya. (red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails