Sabtu, Februari 06, 2010

DBD di DKI Capai 914 Kasus

JAKARTA, MP - Sepanjang Januari hingga 6 Februari 2010, angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta sudah mencapai 914 kasus. Namun jumlah tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.202 kasus dan satu pasien di antaranya meninggal dunia.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan, penderita DBD tersebut tersebar di lima wilayah kota administrasi. Rinciannya, Jakarta Pusat sebanyak 84 kasus, Jakarta Barat sebanyak 123 kasus, Jakarta Utara 131 kasus, Jakarta Selatan 267 kasus, dan Jakarta Timur sebanyak 309 kasus.

“Kalau sekarang terlihat mengalami penurunan. Terbukti tidak ada tempat tidur yang ditemukan di lorong-lorong rumah sakit, seperti yang terjadi pada periode yang sama tahun lalu," kata Dien Emawati, Kepala Dinas Kesehatan DKI.

Bahkan angka penderita DBD pada tahun 2009 sebesar 18.325 kasus, masih lebih rendah dibanding tahun 2008 yang mencapai 28 ribuan kasus. Penderita DBD tahun 2009 rinciannya, Jakarta Pusat sebanyak 1.863 kasus, Jakarta Utara 3.766 kasus, Jakarta Barat 2.583 kasus, Jakarta Selatan 4.976 kasus, dan Jakarta Timur 5.178 kasus.

Meski terjadi penurunan, antisipasi pencegahan dan penanganan kasus DBD di Jakarta tetap ditingkatkan. Pengawasannya dimulai dengan suplai data kasus DBD dari seluruh rumah sakit di Jakarta. Berdasarkan data itu, dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh petugas medis puskesmas ke wilayah yang terdapat kasus DBD untuk investigasi.

Jika terbukti positif DBD, maka akan dilakukan epidemiologi dan lingkungan yang rawan DBD akan di-fogging untuk menghindari penyebaran jentik nyamuk. “Fogging merupakan sarana pemutus penularan DBD di wilayah yang ada penderita DBD. Itu merupakan langkah efektif hingga sekarang ini,” ungkapnya.

Untuk meningkatkan penanganan penyakit DBD, tahun ini Dinas Kesehatan akan menambah puskesmas rawat inap dan tempat tidur di lima puskesmas kecamatan. Diantaranya Puskesmas Kecamatan Ciracas (Jakarta Timur), Cempakaputih (Jakarta Pusat) dan Cilincing (Jakarta Utara). Penambahan fungsi dan kapasitas tempat tidur ini diberikan kepada puskesmas kecamatan yang memiliki fasilitas rawat inap dan akses ke rumah sakitnya cukup sulit serta tingkat kerawanan DBD tinggi.

Rencananya, satu puskesmas akan mendapatkan tambahan 20 tempat tidur pada akhir tahun ini. Sedangkan untuk peningkatan fungsinya sebagai puskesmas rawat inap, akan dilakukan rehab kecil pada tahun 2010 ini. Tak hanya itu, Dinas Kesehatan juga akan menambah tenaga medis berupa dokter dan perawat sebanyak 313 orang ke seluruh puskesmas kecamatan dan kelurahan.

Kemudian untuk mengantisipasi banjir, Dinas Kesehatan DKI saat ini telah menyiagakan 17 rumah sakit rujukan yang akan melayani pasien korban banjir. Selain itu, Dinkes juga telah menyiapkan paket obat-obatan, peralatan, dan tenaga medis yang siap turun ke lokasi banjir. “Pasien korban banjir akan digratiskan di 17 RS rujukan itu. RS juga diwajibkan melayani pasien yang terkena penyakit pasca banjir seperti DBD, leptospirosis, diare, dan chikungunya,” ujarnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails