JAKARTA, MP - Kekhawatiran adanya penghapusan anggaran program prioritas sebesar Rp 1,3 triliun pada APBD DKI 2010, akhirnya tidak menjadi kenyataan. Sebab, DPRD DKI telah mengakomodir anggaran yang salah satunya diperuntukan untuk anggaran Biaya Operasional Buku (BOB) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Saat ini pun DPRD telah mengembalikan draft APBD kepada Pemprov DKI, dan diharapkan cair tepat waktu pada 15 Januari mendatang.
Wakil Ketua DPRD DKI, Inggard Joshua, mengatakan, pembatalan penghapusan anggaran program prioritas oleh DPRD, karena anggota dewan banyak mendapatkan desakan dari berbagai kalangan agar program prioritas senilai Rp 1,3 triliun dikembalikan dalam pos anggaran semula di APBD 2010.
Karena itu, dalam pembahasan dan koreksi terhadap draft APBD DKI 2010, DPRD dan Pemprov DKI sepakat untuk mempercepat realisasi APBD dengan secepatnya menyelesaikan masalah penghapusan program prioritas dari APBD DKI.
“Pimpinan DPRD DKI memastikan seluruh permasalahan terkait penghapusan program prioritas itu sudah selesai. Semuanya telah dikembalikan ke pos anggaran semula,” ujarnya, di DPRD DKI, Jakarta.
Inggard menambahkan, dengan pembatalan penghapusan anggaran program prioritas, menjadi tidak ada perubahan sedikit pun dari posisi semula saat disetujui pada 30 Nobember 2009 lalu. Bahkan saat ini, draft APBD DKI 2010 sudah dikembalikan ke Pemprov DKI untuk segera disempurnakan dan ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Menurutnya, rencana penghapusan anggaran program prioritas jangan dianggap dari sisi negatifnya saja. Tindakan ini dilakukan karena dewan menganggap masih ada program lain dalam APBD yang jauh lebih penting daripada program prioritas tersebut. Seperti pemeliharaan RSUD Koja yang tidak terakomodasi melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam APBD. Padahal, rumah sakit itu sudah mengajukan surat ke DPRD DKI agar program tersebut bisa dimasukkan.
Namun karena keputusan dewan banyak menuai protes dari warga Jakarta, Inggard menegaskan DPRD DKI memutuskan mengembalikan semua program prioritas ke APBD demi kemaslahatan orang banyak.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Sukri Bey, mengaku optimis anggaran APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2010 dapat segera direalisasikan pencairannya pada 15 Januari mendatang.
Sehingga memperkecil persentase besaran anggaran yang tidak terserap pada tahun anggaran berikutnya. Sejumlah anggaran yang sempat dihapus DPRD adalah anggaran dedicated program dan saat ini telah dimasukkan kembali item anggaran tersebut. Anggaran yang diminta dikembalikan itu antara lain dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk siswa SMA di Jakarta yang sempat dipangkas dari usulan Rp 75 ribu per bulan per siswa menjadi Rp 55 ribu hingga Rp 65 ribu per siswa per bulan.
Begitu pun untuk usulan anggaran biaya operasional buku sekolah SMA yang diusulkan sebesar Rp 42 miliar tetap dimasukkan, anggaran Gakinkes dari Rp 413 miliar, sebanyak Rp 200 miliar sempat dialihkan untuk asuransi, anggaran penanganan bencana Rp 6 miliar sempat dipangkas menjadi Rp 3 miliar, dan anggaran makan Uang Lauk Pauk panti sosial yang sebelumnya dialokasikan Rp 25 ribu per hari, sempat dipangkas hanya menjadi Rp 14 ribu per hari.
Jika semua sesuai rencana, APBD DKI Jakarta tahun 2010 akan disahkan sesuai dengan pengesahan APBD oleh DPRD yakni sebesar Rp 24,67 triliun, atau naik 2,94 persen dari APBD DKI Jakarta tahun 2009 Rp 23,9 triliun. Dengan rincian untuk pendapatan yakni Rp 21 triliun atau naik 14,4 persen dari 2009. Sedangkan untuk belanja dialokasikan sebesar Rp 24,4 triliun atau naik 3,46 persen dari belanja APBD DKI Jakarta tahun 2009. (red/*bj)
Selasa, Januari 12, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar