JAKARTA, MP - Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta naik sebesar 5,08 persen untuk triwulan III/2009 dibandingkan dengan triwulan III/2008 (year on year), demikian data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta yang dikeluarkan di Jakarta, Jumat (13/11).
"Dari sisi lapangan usaha hampir semua sektor mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yakni 15,41 persen," ujar Kepala BPS DKI Agus Suherman.
Pertumbuhan terbesar selanjutnya adalah pada sektor konstruksi sebesar 6,64 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 5,14 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi pemerintah (7,77 persen) diikuti komponen impor (7 persen) dan komponen konsumsi rumah tanggan (6,56 persen).
Sementara itu, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III/2009 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,98 persen dibandingkan dengan nilai triwulan II/2009 (q to q atau quartal to quartal).
Menurut Agus, pertumbuhan itu didorong oleh semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi (5,74 persen), sektor perdagangan, hotel dan restoran (3,72 persen) dan sektor konstruksi (3,39 persen).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut disebabkan oleh naiknya impor sebesar 4,32 persen, pembentukan modal tetap bruto 3,90 persen dan konsumsi pemerintah 3,51 persen
"Secara kumulatif, PDRB DKI Jakarta selama triwulan I-III tahun 2009 tumbuh sebesar 5,11 persen dibandingkan dengan triwulan I-III tahun 2008," papar Agus.
Besar PDRB DKI pada triwulan III/2009 mencapai Rp194,89 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp94,18 triliun.
Tiga sektor utama lapangan usaha yang memiliki peran besar terhadap besaran PDRB adalah sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan yang menyumbang sekitar 64,84 persen pada triwulan III/2009.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pada triwulan III/2009 sebagian besar PDRB DKI Jakarta digunakan untuk konsumsi rumah tangga sebesar 56,78 persen dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 38,98 persen. (red/*b8)
Jumat, November 13, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar