JAKARTA, MP - Sekitar 32 persen warga Jakarta belum terlayani air bersih dari layanan PAM, baik melalui jaringan pipa maupun kios air atau hidran umum. Layanan pipa PAM saat ini baru bisa mencapai sekitar 63 persen warga Jakarta yang dibangun oleh kedua operator PAM, Aetra dan Palyja.
"37 persen belum bisa mengakses air langsung ke pipa, tapi bisa jadi mereka punya sumur, dan sebagian dilayani melalui kios air dan hidran umum," kata Direktur Teknis PAM Jaya Sri Widayanto di Jakarta, Jumat (13/11).
Namun 40 kios air dan 2.900 hidran umum yang dibangun kedua operator itu baru bisa mencakup sekitar lima persen warga sehingga sebanyak 32 persen belum terlayani air bersih sama sekali, kecuali melalui sumur air tanah.
Padahal Gubernur DKI Fauzi Bowo menyatakan pihaknya akan memenuhi target pembangunan milenium (MDGs) untuk menyediakan jaringan pipa air hingga mencakup 80 persen warga pada 2015.
Sementara itu, Sri mengaku belum bisa memastikan apakah target itu dapat terpenuhi namun pengembangan jaringan telah mulai dilakukan.
"Tahun ini Aetra akan menambah jaringan pipa sepanjang 100 kilometer dan Palyja 120 kilometer," katanya.
Penambahan pipa itu diperkirakan akan dapat melayani sekitar 25 ribu pelanggan pada 2009 dan hampir 40 ribu pelanggan untuk tahun 2010.
Saat ini, jumlah pelanggan PAM sejumlah 790 ribu sambungan.
Jumlah investasi disediakan Aetra untuk pengembangan jaringan itu mencapai Rp195 miliar dan Palyja Rp197 miliar.
"Tahun depan, investasi Aetra direncanakan Rp212 miliar, Palyja Rp204 miliar," kata Sri.
Selain itu, Pemprov DKI juga sedang mengkaji pembangunan instalasi air siap minum di Jatiluhur, tempat pengolahan dilakukan di hulu dan dialirkan lewat pipa ke Jakarta untuk didistribusikan oleh kedua operator.
Instalasi yang diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp3 triliun tersebut akan dibangun dengan "public-private partnership" atau melibatkan swasta.
Saat ini, Pemprov DKI sedang melakukan pembahasan dengan Departemen PU untuk kajian kelayakan yang diperkirakan bisa diselesaikan pada tahun 2010, dan konstruksi bisa dimulai pada 2011.
Sementara tambahan kapasitas air bersih sebanyak 4.000 liter per detik itu diperkirakan akan dapat mengalir ke Jakarta pada 2013.(red/*b8)
Jumat, November 13, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar