Senin, November 16, 2009

Dewan Minta Dinkes Waspadai DBD

JAKARTA, MP - Kalangan DPRD DKI Jakarta meminta agar Dinas Kesehatan DKI segera mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab, saat ini sudah memasuki musim hujan yang dapat memicu timbulnya genangan air di mana-mana. Menyikapi hal tersebut, Dinkes saat ini telah menyiapkan fogging secara massal di lima wilayah.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Firmansyah, mengatakan menghadapi musim hujan dengan curah yang sangat tinggi, hendaknya Dinkes DKI segera mewaspadai berjangkitnya penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti. Setidaknya perlu ada tindakan preventif terhadap penanggulangan DBD.

"Kami meminta agar segera dilakukan tindakan preventif terhadap penanggulangan DBD. Sehingga jumlah penderita dapat ditekan dan berkurang dari tahun sebelumnya," ujar Firmansyah, Senin (16/11).

Firmansyah mengatakan, saat ini perlu adanya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan DBD. Selain itu peran puskesmas dalam melakukan fogging pun sangat diperlukan. Sejatinya, puskesmas harus mampu membangun kemitraan dengan pihak ketiga dalam penanganan penanggulangan DBD sehingga efektifitas kerja dapat lebih tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati, mengatakan, saat ini Dinkes DKI telah memiliki program-program terkait dalam menghadapi musim hujan ini. Saat ini, Dinkes sedang berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam upaya penyemprotan atau fogging. Rencananya, minggu depan akan dilakukan fogging massal di lima wilayah kota.

"Upaya pencegahan pertama yang dapat dilakukan selain partisipasi masyarakat dalam 3M (menguras, menutup, mengubur-red), Dinkes juga mengupayakan pengasapan ke rumah-rumah penduduk," tandasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menjadwalkan kampanye penanganan DBD untuk RSUD dan puskesmas lima wilayah kota. Kampanye tersebut akan diadakan sepanjang November hingga Desember. "Kita akan galakkan penyuluhan dan kampanye untuk mencegah peningkatan penderita DBD," ucapnya.

Kemudian pembangunan posko-posko kesehatan di beberapa wilayah rawan banjir pun akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Rencananya, pembangunan posko akan diprioritaskan di daerah Kampungmelayu, mengingat wilayah tersebut adalah wilayah rawan banjir.

Dinkes juga telah menyiapkan tenaga medis untuk posko banjir yang akan standby selama 24 jam. Nantinya posko akan dijaga oleh 4 orang tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, ahli farmasi, dan supir ambulans.

Di sisi lain, untuk peningkatan pelayanan kesehatan, saat ini Dinkes DKI sedang membahas pembangunan RSUD di wilayah Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan mengingat di wilayah tersebut sampai saat ini belum memiliki RSUD. "Kita masih mengkaji dan merencanakan lebih dalam mengenai pembangunan RSUD di Jakarta Selatan. Sedangkan untuk lokasi pembangunannya pun juga masih dibicarakan," pungkas Dien. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails