Kamis, Oktober 29, 2009

Waspada, Ayam Tiren Banyak Beredar

JAKARTA, MP - Peredaran ayam "tiren" (ayam bangkai) ditengarai masih marak di sejumlah pasar di Jakarta Pusat (Jakpus) sehingga warga diimbau agar berhati-hati saat membeli daging daging ayam.

"Kami memang terus melakukan razia. Tapi, dengan berbagai keterbatasan yang ada, tidak menutup kemungkinan ada daging ayam tiren lolos dan diperjualbelikan di pasar," kata Djaelani, Kasie Pengawasan dan Pengendalian Sudin Pertanian dan Peternakan Jakpus, di Jakarta, Kamis (29/10).

Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil razia selama September 2009, pihaknya berhasil menyita 1.318 ekor ayam tiren, sedangkan pada Oktober 2009 hingga minggu ketiga berhasil menyita sekitar 700 ekor ayam tiren.

"Setiap bulan kita melakukan 10 kali razia dan sejumlah ayam tiren yang kita sita itu berasal dari 17 lokasi penampungan, yaitu di wilayah Johar Baru dan Cempaka Putih. Ayam-ayam itu kita musnahkan dengan cara dibakar," katanya.

Ia mengakui, dengan adanya berbagai keterbatasan masih dimungkinkan ada daging ayam tiren yang lolos dari razia dan dijual di pasar bersama daging ayam lainnya.

"Tidak menutup kemungkinan ada daging ayam tiren ada yang di perjualbelikan di pasar. karena pasokan kan datang setiap hari, sedangkan razia 10 kali dalam sebulan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, dari 17 tempat penampungan ayam (TPA), setiap hari pasokan ayam antara 1.000 sampai 1.500 ekor ayam. Dari jumlah itu, 100 sampai 150 ayam mati dalam perjalanan. "Jika tidak ada razia, sangat dimungkinkan juga ayam-ayam itu dipotong dan dijual di pasar," katanya.

Menurut dia, modus penjualan daging ayam tiren ada dua macam, yakni dijual utuh atau belum dimasak dan dijual dalam keadaan sudah dimasak atau sudah menjadi hidangan.

"Untuk daging ayam tiren yang belum dimasak atau dijual utuh masih bisa dikenali, dengan ciri-ciri, pada bagian leher dan paha terdapat bercak merah kebiru-biruan. Selain itu baunya anyir," katanya.

Sedangkan daging ayam tiren yang sudah dimasak sulit dikenali secara awam karena daging itu hanya bisa dideteksi melali tes laboratorium.

"Kalau sudah dimasak dan diberi bumbu sedemikian rupa, kita tidak bisa kenali kecuali dengan tes laboratorium," katanya.

Ia menjelaskan, harga ayam potong di Jakarta Pusat saat ini berkisar Rp23 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram. (red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails