JAKARTA, M86 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimis bahwa pembangunan proyek "mass rapid transit" (MRT) yang telah tersendat selama ini, dapat diselesaikan pada 2016 untuk tahap pertama pembangunan Koridor Selatan - Utara (Lebak Bulus - Bundaran HI).
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, setelah proses pra kualifikasi pelelangan untuk pembangunan MRT yang direncanakan dapat terlaksana pada 1-2 bulan kedepan, pelelangan konstruksi Koridor Selatan - Utara tahap pertama dengan jurusan Lebak Bulus - Bundaran HI akan dilakukan pada Juni-Juli 2011.
Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan fisik pada 2012, sehingga pengoperasian tahap pertama tersebut dapat dilakukan akhir 2016.
Oleh karena itu, Fauzi meminta masyarakat untuk mendukung pelaksanaan proyek ini apabila proses pembangunannya telah selesai dilaksanakan. Yakni dengan memanfaatkan sarana MRT sebagai penghubung menuju tempat tujuan.
"Di Jakarta, di kalangan intelektual masih banyak yang berpendapat bahwa MRT hanya sebatas line, padahal MRT adalah penghubung," ujarnya dalam pembukaan seminar terbatas Rencana Pembangunan MRT Jakarta, di Jakarta.
Selain itu juga untuk mengejar ketertinggalan dibanding kota-kota berkembang lainnya, seperti New Delhi (India) yang kini sudah memiliki tiga jalur subway yang sudah beroperasi dan mampu mengangkut dua juta orang per hari.
Pembangunan MRT ini juga bertujuan untuk mengurangi tingkat kepadatan lalu-lintas jalan akibat tidak berimbangnya angka pertumbuhan kendaraan bermotor dengan perluasan jalur jalan.
Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Nigroho Indrio menambahkan, out come yang dapat diperoleh dari pembangunan proyek angkutan massal tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pembangunan wilayah, pengurangan waktu tempuh, mengurangi rasio angka kecelakaan, dan mengurangi pencemaran udara akibat pembuangan gas karbon dioksida ke udara.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan membangun terlebih dulu jalur MRT Utara - Selatan (Lebak Bulus - Kampung Bandan) yang terbagi dalam dua tahap pembangunan.
Tahap awal proyek pada koridor tersebut, yakni Lebak Bulus - HI dengan panjang lintasan yang ditencanakan mencapai 15,5 kilometer dengan rincian 10,5 kilometer di permukaan tanah dan 5 kilometer di bawah tanah.
Sebanyak enam stasiun bawah tanah pun juga akan dibangun di sepanjang rute tersebut, yakni di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia, dan tujuh stasiun elevated, yakni di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Pemprov DKI memerlukan dana hingga 144,322 Miliar yen atau sekitar Rp 15 Triliun. Dana tersebut terbagi menjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya 0,2 persen. Dana pembangunan diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 Miliar yen.
"Seluruh total pekerjaan proyek MRT ini sudah disepakati yakni sebesar 30 persen menggunakan produk Jepang dan 70 persen lokal," kata Fauzi.
Kemudian dilanjutkan tahap II Koridor Selatan - Utara, yakni jalur Selatan - Utara dari Bundaran HI - Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan dibangun sebelum tahap satu beroperasi dan ditargetkan beroperasi pada 2018.
Sementara untuk tahap kedua, Koridor Barat - Timur, ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024-2027. "Saat ini sedang dalam tahap pre-feasibility study," ujar Gubernur.
Pada tahun pertama pembukaannya, MRT diharapkan mampu mengangkut 212.000 penumpang per hari, dan ditingkatkan hingga 960.000 orang per hari dengan headway per 5 menit dan ditingkatkan hingga 3 menit. Target waktu perjalanan dari Lebak Bulus - HI mencapai 30 menit. (jek/*jno)
Kamis, Maret 10, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar