Senin, November 08, 2010

Penambahan RTH di Jakarta Mendesak Dilakukan

JAKARTA, MP - Banjir besar yang melanda Jakarta beberapa waktu lalu, bukan hanya disebabkan problem saluran air semata. Tapi, minimnya ruang terbuka hijau (RTH) sebagai daerah resapan air juga menjadi penyebab banjir dan rendahnya kualitas udara di Jakarta. Sebab, dari sekitar 661,52 kilometer luas DKI, jumlah RTH yang tersedia baru sekitar 9,3 persen. Untuk itu diperlukan berbagai upaya, untuk menambah RTH yang semakin mendesak direalisasikan.

"Memang penambahan jumlah RTH tidak mudah, terlebih di kota sebesar Jakarta. Namun hal itu harus tetap dilakukan karena kita tidak punya pilihan lain kalau ingin menyelamatkan lingkungan," kata Johny Wenas Polii, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Senin (8/11).

Dikatakan Johny, Pemprov DKI bisa mencoba berbagai cara untuk menambah RTH, salah satunya dengan memanfaatkan lahan di sepanjang pantai utara Jakarta. Karena dari data yang ada, panjang lahan di pantai utara Jakarta mencapai 30 kilometer atau jika dijadikan RTH bisa mencapai 600 hektar. "Dengan memanfaatkan lahan tersebut, pemprov mendapat berbagai keuntungan. Salah satunya tidak perlu membebaskan lahan, karena daerah pantai adalah milik negara," ujarnya.

Anggota Komisi D lainya Siti Sofiah mengakui, menyediakan RTH sesuai tuntutan undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang yakni 30 persen atau 18 ribu hektare dari luas Jakarta sulit dicapai. Karena kondisinya sudah tidak memungkinkan. Dari pantauan satelit global information system, 67 persen wilayah Jakarta sudah terbangun.
"Sedangkan RTH yang tersedia hanya 10 persen saja," ungkapnya.

Kendati begitu lanjut Siti, hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk menyerah. Sebab, apabila pemprov mau melakukan pengelolaan serius melalui program peremajaan kota, masih ada sekitar 23 persen wilayah DKI yang potensial dijadikan RTH. "Lahan potensial tersebut bisa ditemukan di Jakarta Timur , Jakarta Selatan dan Jakarta Utara, sedangkan untuk Jakarta Barat dan Pusat sudah sangat sulit," tuturnya.

Lewat Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, selama ini Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya untuk menambah RTH. Salah satunya dengan membebaskan jalur hijau dari keberadaan SPBU. Sejauh ini dari 27 SPBU, 14 SPBU sudah berhasil dibongkar. Selain itu, pemprov juga berusaha menambah taman interaktif. Saat ini DKI telah memilik setidaknya 88 taman interaktif.

"Kita targetkan setiap tahun bisa menambah 3-5 taman interaktif dengan luas per taman mencapai 100-1000 meter persegi," tandas Chatarina Suryowati, Kadis Pertamanan dan Pemakaman DKI. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails