Senin, Maret 15, 2010

2009, Investasi di Jakarta Rp 64,79 triliun

JAKARTA, MP - Sepanjang tahun 2009, pertumbuhan penanaman modal atau investasi di Provinsi DKI Jakarta bergerak positif. Indikasinya adalah, pencapaian investasi yang ada melebihi target yang telah ditetapkan. Yakni dari target investasi sebesar Rp 46 triliun, berhasil tercapai Rp 64,79 triliun atau mencapai 120 persen dari target semula. Hal ini menandakan, DKI Jakarta tetap menarik bagi investor domestik maupun mancanegara untuk menanamkan modalnya. Diharapkan pada tahun 2010, iklim investasi di DKI Jakarta jauh lebih meningkat lagi.

Pencapaian investasi tersebut terdiri atas sektor penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 55,1 triliun dan sektor penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 64,79 triliun. Sedangkan sumber investasi asing didominasi dari lima negara yakni Singapura sebesar US$3,36 miliar, Belanda US$1,12 miliar, Korea Selatan US$0,27 miliar, Inggris US$0,18 miliar, dan Mauritius US$0,09 miliar.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta, Hasan Basri Saleh, mengatakan pencapaian melebihi target tersebut menandakan mulai membaiknya kondisi perekonomian di Jakarta selama tahun 2009. “Kendati dampak krisis ekonomi global masih terasa, namun tampaknya hal itu tidak berpengaruh terhadap pergerakan investasi di DKI Jakarta,” kata Hasan.

Perbaikan kondisi ekonomi dilihat dari sektor investasi tercapai dari PMDN yang mencapai sembilan kali lipat dari pencapaian tahun 2008 sebesar Rp 1 triliun. DKI Jakarta akan terus mempertahankan kemajuan ini. Iklim investasi yang sudah baik akan terus dijaga, agar investor merasa aman dan mudah menanamkan modal di ibu kota.

Kendati telah melebihi target, pencapaian di tahun 2009 tidak sebaik pencapaian tahun 2008 yang nilainya sebesar Rp 96 triliun. Hal ini disebabkan, sepanjang tahun 2008, sektor PMA mendominasi iklim investasi Jakarta. Sedangkan pada tahun 2009, PMA mengalami penurunan cukup tajam karena diakibatkan krisis finansial global yang masih memengaruhi beberapa negara. Sehingga para investor asing membatasi atau menanam investasinya ke luar negeri, termasuk ke Kota Jakarta.

“Untuk itu, kami sedang memrioritaskan perbaikan kinerja investasi PMDN. Terutama adanya kebijakan pemerintah dalam memberikan stimulus pada kegiatan produksi dalam negeri,” terangnya. Upaya itu cukup membuahkan hasil, yakni dengan adanya peningkatan peringkat DKI Jakarta dalam Doing Bussiness tahun 2009 menjadi peringkat 122 dari 129.

Dengan kondisi tersebut, Hasan memprediksi investasi di Jakarta sepanjang tahun 2010 akan semakin membaik dari tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, BPMP DKI menetapkan target investasi yang masuk ke DKI mencapai Rp 51 triliun. Target tersebut diperhitungkan dari rencana pertumbuhan ekonomi DKI sebesar 5,25 persen. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails