Kamis, Februari 18, 2010

Joki Masih Marak di Jl Asia Afrika

JAKARTA, MP — Meski keberadaan joki 3 in 1 sudah lama dilarang, para pengais rezeki dari pemilik kendaraan roda empat itu masih saja mewarnai sejumlah titik jalan di Jakarta Pusat seperti di Jl Asia Afrika hingga Jl Gerbang Pemuda Senayan, Tanahabang, Jakarta Pusat. Bahkan, selain melakukan aktivitas perjokian, para joki perempuan juga ditengarai melakukan prostitusi terselubung dengan pemakai jasa joki 3 in 1 tersebut.

Karnawi (42), salah seorang penjual bunga di sepanjang Jl Asia Afrika menuturkan, para joki 3 in 1 itu biasa beroperasi sekitar pukul 16.00-19.00. Para joki juga terkadang tak memperhatikan lagi keselamatannya, sehingga untuk sekadar menjemput pelanggan mereka tak jarang berdiri hingga ke tengah jalan. "Karena berdiri terlalu ke tengah, joki seringkali ditabrak sepeda motor," jelas Karnawi, Kamis (18/2).

Menurutnya, beberapa joki perempuan juga diduga melakukan profesi ganda sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK). Umumnya mereka bukanlah warga Jakarta, melainkan berasal dari daerah Parung, Bogor. Pasalnya, setelah di dalam mobil kadang mereka menawarkan diri untuk lanjut ke hotel.

Terkait, adanya praktik prostusi terselubung itu diakui joki bernama Wawan (15). Menurutnya, informasi itu bukanlah hal yang baru, dan hal itu dilakukan para joki perempuan sekadar untuk mendapatkan tambahan uang dari pengguna jasa joki tersebut. "Kalau itu sih saya sudah tahu dan sering dengar," ujar remaja yang masih duduk di kelas I SMK itu.

Namun, hal itu dibantah seorang joki perempuan bernama Lenny (30). Dirinya justru mengaku tak tahu menahu jika ada joki yang merelakan diperlakukan tak senonoh, hanya untuk mendaptkan uang tambahan.

"Kalau itu saya tak tahu, Mas" jawabnya sambil tetap mengacungkan jari tangannya ke arah mobil yang melintas di hadapannya.

Kasudin Satpol PP Jakarta Pusat, Idris Priyatna mengaku belum mengetahui adanya praktek jual diri atau prostitusi di kalangan joki di wilayah itu. Kendati begitu, Idris mengaku jajaranya setiap hari terus melakukan razia terhadap joki di kawasan tersebut.

“Razia setiap pagi jalan terus, dan joki-joki yang tertangkap kita bawa ke panti sosial di Kedoya Jakarta Barat,” ungkapnya.

Terkait, kerap munculnya para joki pada sore hari, pihaknya mengakui tidak melakukan razia di waktu sore, karena personil yang ada telah kehabisan tenaga menyisir sejumlah wilayah di Jakarta Pusat. "Kita akan koordinasi kembali agar mereka juga tidak beroperasi di sore hari" tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails