JAKARTA, MP - Pada tahun 2010 ini, Pemprov DKI menargetkan akan membangun 10 tower rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di tiga lokasi berbeda. Ke-10 tower ini akan memiliki seribu unit rumah dengan harga relatif murah dan terjangkau. Anggaran pembangunan proyek ini sebesar Rp 116 miliar dari APBD DKI 2010. Ditargetkan pada akhir 2010 pembangunannya tuntas sehingga pada 2011 sudah dapat dimanfaatkan warga ibu kota.Dari 10 tower, empat tower akan dibangun di kawasan eks lokalisasi Boker, Jakarta Timur dan Pegadungan, Jakarta Barat. Masing-masing tower memiliki 100 unit rumah yang akan diperuntukan bagi pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) serta Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Total anggaran untuk membangun empat tower itu adalah sebesar Rp 56 miliar atau Rp 14 miliar per satu tower.
Kemudian enam tower lainnya dibangun di kawasan Waduk Pluit, untuk menampung warga di bantaran waduk tersebut. Setiap tower juga memiliki 100 unit dengan total anggaran Rp 60 miliar yang harus rampung pada akhir 2010.
Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Agus Subardono, menerangkan, pembangunan empat tower di Boker dan Pegadungan akan dijadikan rumah dinas bagi PNS di lingkungan Dinas Damkar dan PB serta Dinas Kebersihan. Maksudnya agar petugas Damkar bisa lebih cepat bergerak dalam menjalankan tugasnya, jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.
“Karena kalau rumahnya terpisah-pisah, maka pergerakan petugas Damkar tidak bisa cepat dalam menangani peristiwa kebakaran. Begitu juga dengan petugas kebersihan. Jadi kita satukan rumah dinasnya dibangun di kedua wilayah tersebut,” kata Agus Subardono di Balaikota, Rabu (27/1).
Pembangunan empat tower Rusunawa ini baru akan memasuki tahap proses tender atau lelang pengerjaan fisik pada Februari 2010 mendatang. Diharapkan tender bisa selesai selama satu bulan ke depan, sehingga secepatnya pembangunan fisik tower bisa dilaksanakan. Sebab pembangunan empat tower ini harus sudah selesai pada akhir 2010 dan awal tahun 2011 sudah siap huni.
Agus juga mengungkapkan, jika pembangunan enam tower di Waduk Pluit tuntas pada tahun 2010 ini maka pada tahun 2011 akan menambah pembangunan empat tower. Sehingga total tower yang dibangun di waktu tersebut mencapai 10 unit, yang akan diperuntukan bagi PNS DKI Jakarta.
Pembangunan Rusunawa dibagi menjadi dua tahap, sebab saat ini baru satu hektar tanah yang dibebaskan dari total luas tanah 2,2 hektar. “Tanah yang sudah dibebaskan itu milik PT Jakarta Propertindo, sebuah BUMD DKI Jakarta. Jadi kita bangun saja itu dulu enam blok. Tendernya akan kita mulai Februari ini,” ujarnya. Sedangkan 1,2 hektar lagi merupakan tanah pribadi warga yang saat ini sedang dalam proses pembebasan.
Warga yang selama ini bermukim di kawasan Waduk Pluit segera direlokasi ke Rusunawa itu. Setiap KK (kartu keluarga) akan dikenakan uang sewa Rp 90– 190 ribu per unit per bulan. Sedangkan bagi warga non Pluit akan dikenakan sewa rumah sebesar Rp 350-500 ribu per unit per bulan.
Agus mengungkapkan saat ini sudah sebanyak 5.600 unit atau 56 tower Rusunawa di 13 lokasi yang telah dihuni oleh warga. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.000 unit di antaranya atau 30 tower belum dihuni atau masih kosong. Pihaknya akan mengupayakan pengisian unit yang kosong itu hingga akhir 2010. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar