Kamis, November 12, 2009

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Naik 2,98 Persen

JAKARTA, MP - Pertumbuhan ekonomi di Jakarta semakin membaik. Buktinya, pertumbuhan ekonomi di Jakarta pada triwulan III/2009 menunjukkan peningkatan kapasitas produksi di semua sektor bila dibandingkan triwulan II/2009.

Perekonomian Jakarta pada triwulan III/2009 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,98 persen. Secara kumulatif, PDRB DKI Jakarta selama triwulan I-III tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 5,11 persen dibandingkan periode sama tahun 2008.

Kepala Badan Pusat Statistik DKI, Agus Suherman, mengatakan pertumbuhan itu terlihat dari sisi lapangan usaha yang didorong semua sektor ekonomi. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi (5,74 persen), sektor perdagangan, hotel, dan restoran (3,72 persen), serta sektor konstruksi (3,39 persen). Kemudian dari sisi pengeluaran, pertumbuhan disebabkan naiknya impor (4,32 persen), pembentukan modal tetap bruto (3,90 persen), dan konsumsi pemerintah (3,51 persen).

Selain mengalami pertumbuhan dibandingkan triwulan II/2009, PDRB triwulan III/2009 juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,08 persen dibandingkan PDRB triwulan III/2008. Dari sisi lapangan usaha, hampir semua sektor mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi dicapai sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 15,41 persen. Kemudian disusul sektor konstruksi sebesar 6,64 persen serta sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 5,14 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi pemerintah sebesar 7,77 persen, diikuti komponen impor sebesar 7 persen dan komponen konsumsi rumah tangga sebesar 6,56 persen. Jika dikumulatifkan, Agus menerangkan PDRB DKI Jakarta selama triwulan I-III tahun 2009 tumbuh sebesar 5,11 persen dibandingkan dengan triwulan I– III tahun 2008. Kemudian besaran PDRB DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada Triwulan III/2009 mencapai Rp 194,89 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 94,14 triliun.

“Pencapaian pertumbuhan yang menggembirakan itu menunjukkan percepatan pemulihan kondisi perekonomian di Jakarta, yang sebelumnya diprediksi baru akan terjadi pada akhir tahun 2009 atau pada awal 2010,” kata Agus di Jakarta, Rabu (11/11). Karena itu, Agus opimis, pada 2010 pertumbuhan ekonomi di Jakarta bisa mencapai atau bahkan melebihi target pertumbuhan ekonomi 5,25 persen.

Gubernur DKI Jakarta mengatakan berdasarkan pengalaman realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan I dan triwulan II tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Jakarta relatif lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan I tahun 2009, realisasi pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,23 persen sedangkan nasional hanya 4,40 persen.

Demikian juga untuk realisasi pertumbuhan ekonomi untuk triwulan II tahun 2009, DKI mencapai 5,01 persen dan nasional mencapai 4,00 persen. Kondisi ini merupakan indikasi bahwa perekonomian telah mulai recovery sejak triwulan I dan II tahun 2009. Dengan demikian, Eksekutif meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2010 akan mencapai angka optimis yakni 5,25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemudian penyerapan belanja dalam APBD 2009 dari bulan ke bulan terus mengalami kenaikan. Sampai akhir September 2009 memang masih relatif belum sesuai harapan yakni 44,70 persen. Namun, pada akhir Oktober penyerapan tersebut telah mencapai 48,43 persen.

Berdasarkan pengalaman tahun 2007 dan 2008, bulan November dan Desember penyerapan mencapai rata-rata 57,76 persen dan 84,56 persen. Dengan demikian, Pemprov DKI tetap optimis bahwa penyerapan belanja sampai akhir tahun 2009 akan mencapai sekitar 90 persen. Dengan penyerapan belanja tersebut, dan realisasi pendapatan tidak melampaui target, maka diperkirakan SiLPA 2009 akan mencapai Rp 2 triliun, yang berasal dari sisa lelang dan efisiensi belanja. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails