JAKARTA, MP - Untuk mengembangkan sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Kamar Dagang dan Industri (kadin) DKI Jakarta berencana membangun kawasan industri terpadu di lima wilayah ibukota. Nantinya kawasan tersebut akan memiliki lahan seluas 6-7 ha dan di dalamnya terdapat small industry yang dikelola oleh pelaku IKM.Wakil Ketua Bidang Energi dan Agribisnis, Kadin DKI, Reiner Tobing mengatakan, IKM perlu didorong agar usahanya dapat terus berkembang. Salah satunya adalah dengan menciptakan kawasan industri terpadu. "Kadin menyusun rencana kawasan industri terpadu," ujarnya, Selasa (10/11).
Rencana pembangunan industri terpadu ini, akan dibahas dengan instansi terkait. Bahkan mereka sudah menyetujui usulan Kadin DKI ini, seperti Dinas Perindustrian dan Energi, para walikota, serta pihak-pihak terkait lainnya. Saat ini sedang dipikirkan untuk menyiapkan energi, air, serta pembuangan limbah industri yang tujuannya adalah green industry.
Kawasan tersebut direncanakan bermodel cluster, sehingga dalam satu kawasan terdapat bangunan-bangunan berkelompok yang dapat ditempati oleh para pemilik industri. Kendati begitu, kawasan tersebut juga harus memiliki akses jalan yang baik sehingga dapat dijangkau dengan mudah.
Karena sasarannya adalah eksistensi IKM, lanjut Reiner, maka kawasan tersebut hanya diperuntukkan bagi industri skala kecil. "Kita harapkan tahun depan ada satu kawasan industri terpadu yg akan kita implementasikan," ujarnya. Namun rencana tersebut masih menunggu keputusan dewan. Ia berharap, dewan akan segera menyetujuinya.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Industri bidang Industri dan Transportasi Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Edward Napitupulu mengatakan, pihaknya mendukung adanya kawasan industri terpadu. Selain itu, Pemprov DKI juga saat ini telah memiliki perkampungan industri kecil di Pulogadung. "Kita mendukung pembangunan kawasan tersebut. Saat ini pembahasannya masih berlanjut," tuturnya.
Rencananya kawasan tersebut akan dibangun di kecamatan Semanan, Jakarta Barat. Saat ini di kawasan tersebut terdapat sentra produksi tahu dan tempe. Jika telah ada persetujuan dewan maka pihaknya akan segera membuat master plannya. "Kalau sudah gol, kita harus buat master plannya. Kita dukung program ini karena demi kebaikan Jakarta, "pungkasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar