JAKARTA, MP - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memiliki sistem pompa (polder) yang memadai sehingga setiap kali memasuki musim hujan, wilayah yang sebagian besar (40 persen) merupakan dataran rendah terendam banjir.
"Sebenarnya Pemprov DKI Jakarta memiliki 40 sistem polder, akan tetapi yang berfungsi hanya satu polder sehingga tidak optimal saat musim hujan," kata Ketua Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI), Rudy Tambunan di Jakarta, Senin (31/8), dalam suatu acara diskusi.
Dia mengatakan, sistem polder yang berfungsi sebenarnya baru ada satu milik PT Pantai Indah Kapuk yang dirancang tenaga ahli dari Belanda, seharusnya proyek properti di Jakarta yang lokasinya di dataran rendah harus memiliki sistem polder yang memadai.
Rudy mengatakan, pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk segera mempercepat perbaikan fungsi polder yang sudah ada beberapa diantaranya bukan saja sudah rusak akan tetapi sudah berubah menjadi tempat permukiman.
"Contoh paling nyata, lahan yang dibeli pengembang hanya 70 persen maksimal yang dapat dibangun, sementara sisanya harus menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), tetapi dalam perjalanan waktu RTH ini berubah menjadi bangunan dengan dalih pengembangan usaha," ujarnya. (red/*b8)
Selasa, September 01, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar